Hamburg - DPR RI kembali mendapat sorotan negatif masyarakat, setelah kunjungan Badan Legislatif (Baleg)
DPR-RI ke Jerman ditayangkan di Youtube dan ternyata kinerjanya dinilai memalukan nama baik
bangsa.
Dari video yang diunggah PPI Berlin terlihat betapa pertemuan yang disebut studi banding itu jauh
dari profesional, gaduh dengan bahasa sendiri di depan mitra dan tuan rumah asing dimana hal itu
sangat tidak sopan menurut etiket internasional. Sebagian malah datang terlambat.
Masyarakat juga bisa menyaksikan rombongan DPR RI yang gagah berangkat ke luar negeri untuk
studi banding itu tidak terlihat menguasai bahasa asing, sehingga tidak terbentuk dialog dua arah
yang mendalam, lancar dan sederajat.
Verband Deutsch-Indonesischer Fachkraefte und Akademiker e.V atau Ikatan Ahli dan
Sarjana Indonesia Jerman (IASI) memiliki pandangan sendiri mengenai kunjungan rombongan DPR
RI ke Jerman itu. Selengkapnya dalam siaran pers yang disampaikan Ketua Adam Pamma kepada
detikcom, Senin (26/11/2012) Waktu Eropa Tengah.
Kunjungan anggota DPR RI ke luar negeri selalu menjadi sasaran kritik masyarakat karena
dianggap kurang bermanfaat. Seperti halnya kunjungan ke Jerman untuk penyusunan RUU
Keinsinyuran baru-baru ini (17-23/11/2012).
Pilihan DPR ke Jerman sebenarnya sudah tepat mengingat Jerman merupakan salah satu kiblat
keinsinyuran di dunia. Hanya saja kunjungan ini kurang dipersiapkan dengan matang.
Seandainya saja para anggota DPR RI ke Jerman bertemu dengan institusi yang tepat, maka para
anggota DPR akan memperoleh informasi komprehensif, yang benar-benar dapat digunakan
sebagai masukan dalam penyusunan rancangan UU Keinsinyuran Indonesia.
Seharusnya DPR mengunjungi institusi yang terkait langsung dengan UU yang mengatur
keinsinyuran. UU Keinsinyuran dan profesi keinsinyuran di Jerman diurus oleh masing-masing
negara bagian, namun semua UU tersebut mempunyai dasar sama dalam pengakuan profesi
insinyur, yaitu sistem pendidikan tinggi.
Profesi keinsinyuran di Jerman ditangani oleh Kamar Insinyur Negara Bagian
(Landesingenieurkammer). Tugas utamanya adalah mewakili kepentingan para insinyur lepas,
khususnya yang mengerjakan proyek-proyek pemerintah dan terlibat dalam penyusunan UU
keinsinyuran di negara bagian masing-masing.
Di tingkat nasional terdapat Kamar Insinyur Pusat (Bundesingenieurkammer) untuk mewakili
kepentingan kamar insinyur masing-masing negara bagian di pemerintah Federasi dan Uni Eropa.
Akreditasi insinyur asing juga dilakukan oleh masing-masing negara bagian.
Walaupun demikian Anggota DPR tetap perlu mengunjungi organisasi yang relevan dengan
organisasi keinsinyuran seperti Perhimpunan Insinyur Jerman (VDI) dan Institut Standardisasi
Jerman (DIN) agar mendapat informasi lengkap mengenai sistem yang berkaitan dengan
keinsinyuran di Jerman.
VDI beranggotakan perorangan dan perusahaan, sedangkan Institut Standardisasi Jerman (DIN)
beranggotakan hanya perusahaan. VDI dan DIN merupakan kunci daya saing produk Jerman
dengan istilah populer Made in Germany yang terkenal akan kualitasnya.
Organisasi-organisasi ini menetapkan standardisasi dan pedoman untuk hal-hal yang berkaitan
dengan kualitas kerja keinsinyuran di Jerman, misalnya standarisasi produk, proses, metode, atau
definisi istilah untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas kerja para insinyur sehingga
kapasitas dan kompetensi mereka meningkat.
Namun patut dicatat bahwa organisasi VDI dan DIN tidak menetapkan standardisasi kualifikasi
insinyur dan tidak terkait langsung dengan UU Keinsinyuran
Profesi insinyur di Jerman didefinisikan dengan berlandaskan kuat pada sistem pendidikan
tingginya. Dengan kata lain setiap lulusan perguruan tinggi di bidang teknik dengan level
Bachelor/master atau diploma berhak dan dilindungi dalam menyandang profesi sebagai insinyur.
Hal ini karena sistem pendidikan tinggi di Jerman telah dirumuskan sedemikian rupa dengan
melibatkan dunia industri/profesional, sehingga lulusan perguruan tinggi akan berkualifikasi sesuai
dengan permintaan keprofesian, dan tidak diperlukan sertifikasi tambahan.
Tapi ada beberapa pekerjaan tertentu dimana sesorang insinyur harus mendapat otoritas dari
pemerintah agar dapat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu tersebut terutama pekerjaan yang
menyangkut keselamatan hidup orang banyak.
RUU Keinsinyuran Indonesia perlu menekankan adanya sinergi antara pendidikan tinggi dengan
dunia keprofesian/industri di Indonesia. Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan
daya saing lulusan perguruan tinggi Indonesia, selain juga menjadi basis kuat dalam standardisasi
kualifikasi insinyur.
Jika standardisasi tersebut kuat dan mencerminkan suatu sistem yang melibatkan proses
pendidikan yang tepat sasaran, UU yang disusun dapat mensyaratkan insinyur asing untuk
memenuhi standard tersebut.
UU keinsinyuran Indonesia sebaiknya juga mempertimbangkan semangat kesempatan sama,
terutama untuk insinyur-insinyur muda yang belum memiliki banyak pengalaman. Namun untuk
pekerjaan yang sifatnya menyangkut keselamatan hidup orang banyak, insinyur-insinyur tersebut
tetap perlu diotorisasi kualifikasinya oleh lembaga-lembaga tertentu.
Selain itu UU Keinsinyuran Indonesia diharapkan dapat mendorong peningkatan kesetaraan insinyur
Indonesia dengan insinyur asing dalam hal kepercayaan pemberian tanggung jawab dan
penghargaan.
IASI dapat membantu melakukan kajian mendalam mengenai keinsinyuran di Jerman, yang dapat
menjadi masukan dalam penyusunan RUU Keinsinyuran di Indonesia maupun peningkatan
kemampuan insinyur dalam negeri.
IASI merupakan sebuah organisasi resmi berdiri sejak 1976 dan diakui oleh pemerintah Jerman
dengan tujuan utama untuk menjembatani hubungan kerjasama Indonesia-Jerman di berbagai
bidang terutama alih teknologi, riset, pendidikan dan bisnis.
Saat ini IASI sedang melakukan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan hubungan kerjasama
Indonesia Jerman diantaranya memfasilitasi pengiriman profesor Jerman ke beberapa perguruan
tinggi di Indonesia, dan pelatihan studi S3 ke Jerman di beberapa tempat di Indonesia.
Di samping itu juga memfasilitasi kerjasama Sekolah Menengah Kejuruan di Sulawesi Selatan dan
Berufschule (semacam SMK di Jerman) serta promosi investasi dari Jerman ke Indonesia dan
beberapa proyek sosial lainnya yang sifatnya alih teknologi.
Anggota IASI adalah para expatrian Indonesia di Jerman, peneliti dan para ahli serta perusahaan
Jerman. Bila DPR RI meminta maka IASI pun siap memberi masukan dalam kegiatan merumuskan
RUU Keinsinyuran Indonesia.
Sumber: http://news.detik.com/read/2012/11/27/012109/2102095/10/?992204topnews
888 casino mobile app review - jtmhub.com
BalasHapus888 춘천 출장안마 casino mobile app 광주 출장안마 review - 창원 출장안마 ✓ Download the app on your Android device ✓ 충청남도 출장안마 Download the app for iOS and Android devices ✓ The bonus 구리 출장샵 features &