search

Selasa, 22 November 2011

KONFLIK DALAM SUATU ORGANISASI

Organisasi sebagai suatu sistem terdiri dari komponen-komponen (subsistem) yang saling berkaitan atau saling tergantung (interdependence) satu sama lain dan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Sub-subsistem yang saling tergantung itu adalah tujuan dan nilai-nilai (goals and values subsystem),

* Teknikal (technical subsystem)

* Manajerial (managerial subsystem)

* Psikososial (psychosocial subsystem)

* Subsistem struktur (structural subsystem).


Dalam proses interaksi antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya tidak ada jaminan akan selalu terjadi kesesuaian atau kecocokan antara individu pelaksananya. Setiap saat ketegangan dapat saja muncul, baik antarindividu maupun antarkelompok dalam organisasi. Banyak faktor yang melatarbelakangi munculnya ketidakcocokan atau ketegangan, antara lain: sifat-sifat pribadi yang berbeda, perbedaan kepentingan, komunikasi yang “buruk”, perbedaan nilai, dan sebagainya.
Perbedaan-perbedaan inilah yang akhirnya membawa organisasi ke dalam suasana konflik. Agar organisasi dapat tampil efektif, maka individu dan kelompok yang saling tergantung itu harus menciptakan hubungan kerja yang saling mendukung satu sama lain, menuju pencapaian tujuan organisasi., selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing-masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri-sendiri dan tidak saling bekerjasama satu sama lain.
Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam setiap organisasi, tanpa peduli apapun bentuk dan tingkat kompleksitas organisasi tersebut. Konflik tersebut mungkin tidak membawa “kamatian” bagi organisasi, tetapi pasti dapat menurunkan kinerja organisasi yang bersangkutan, jika konflik tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian. Karena itu keahlian untuk mengelola konflik sangat diperlukan bagi setiap pimpinan atau manajer organisasi.
Solusi merupakan tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan timbulnya hal-hal yang yang tidak di inginkan.Penting nya pemecahan masalah bukan di dasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.



PENGAMBILAN KEPUTUSAN & SOLUSI, DALAM ORGANISASI DI TENGAH TERJADINYA KONfLIK

Definisi konflik
Konflik merupakan suatu gejala dimana individu atau kelompok menujukan sikap atau perilaku “bermusuhan” terhadap individu atau kelompok lain sehingga mempengaruhi kinerja dari sala satu pihak atau semua pihak yang terlibat.
Pandangan Terhadap Konflik
Terdapat perbedaan pandangan terhadap peran konflik dalam kelompok atau organisasi. Ada yang berpendapat bahwa konflik harus dihindari atau dihilangkan, karena jika dibiarkan maka akan merugikan organisasi. Berlawanan dengan ini, pendapat lain menyatakan bahwa jika konflik dikelola sedemikian rupa maka konflik tersebut akan membawa keuntungan bagi kelompok atau organisasi.
Faktor-faktor
Konflik muncul karena ada yang melatarbelakanginya (antecedent conditions) .kondisi tersebut yang disebut juga sebagai sumber terjadinya konflik ,terdiri dari tiga kategori yaitu: komunikasi ,struktur,variable pribadi
Komunikasi
Komunikasi yang buruk, dalam arti komunikasi yang menimbulkan kesalahpahaman antara pihak-pihak yang terlibat, dapat menjadi sumber konflik. Suatu hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan semantik, pertukaran informasi yang tidak cukup, dan gangguan dalam saluran komunikasi merupakan penghalang terhadap komunikasi dan menjadi kondisi anteseden untuk terciptanya konflik.
Struktur, Istilah struktur dalam konteks ini digunakan dalam artian yang mencakup: ukuran (kelompok), derajat spesialisasi yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan anggota dengan tujuan kelompok, gaya kepemimpinan, sistem imbalan, dan derajat ketergantungan antara kelompok. Penelitian menunjukkan bahwa ukuran kelompok dan derajat spesialisasi merupakan variabel yang mendorong terjadinya konflik. Makin besar kelompok, dan makin terspesialisasi kegiatannya, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya konflik.

Variabel Pribadi
Sumber konflik lainnya yang potensial adalah faktor pribadi, yang meliputi: sistem nilai yang dimiliki tiap-tiap individu, karakteristik kepribadian yang menyebabkan individu memiliki keunikan (idiosyncrasies) dan berbeda dengan individu yang lain. Kenyataan menunjukkan bahwa tipe kepribadian tertentu, misalnya, individu yang sangat otoriter, dogmatik, dan menghargai rendah orang lain, merupakan sumber konflik yang potensial. Jika salah satu dari kondisi tersebut terjadi dalam kelompok, dan para karyawan menyadari akan hal tersebut, maka muncullah persepsi bahwa di dalam kelompok terjadi konflik. Keadaan ini disebut dengan konflik yang dipersepsikan (perceived conflict). Kemudian jika individu terlibat secara emosional, dan mereka merasa cemas, tegang, frustrasi, atau muncul sikap bermusuhan, maka konflik berubah menjadi konflik yang dirasakan (felt conflict). Selanjutnya, konflik yang telah disadari dan dirasakan keberadaannya itu akan berubah menjadi konflik yang nyata, jika pihak-pihak yang terlibat
Untuk menangani konflik yg terjadi seseorang perlu bersikap empati,yaitu bisa memahami keadaan sebagaimana yang di lihat oleh para pelaku penting yang terlibat konflik.
Manajer atau Pimpinan harus proaktif untuk mengidentifikasikan keberadaan kondisi tersebut dalam organisasinya.Untuk itulah maka manajer harus memiliki kemampuan untuk mengelola konflik sehingga konflik tidak menjadi factor yang mengancam keberlangsungan hidup organisasi.
Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi dari pemimpin yakni akan memberikan solusi yang terbaik .Sala satu kunci dalam tahapan pengambilan keputusan yaitu:


* Pengumpulan informasi untuk mengidentifikasi permasalahan

* Tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif2 pemecahan masalah

* Tahap melaksanakan kuputusan melaporkan hasil

Pengertian Konflik
Konflik yaitu sebuah proses dimana sebuah upaya sengaja dilakukan oleh seseorang untuk menghalangi usaha yang dilakukan oleh orang lain dalam berbagai bentuk hambatan (blocking) yang menjadikan orang lain tersebut merasa frustasi dalam usahanya mancapai tujuan yang diinginkan.
Pada dasarnya konflik adalah sebuah proses. Tentu saja ada konflik yang hanya dibayangkan ada sebagai sebuah persepsi ternyata tidak riil. Sebaliknya dapat terjadi bahwa ada situasi-situasi yang sebenarnya dapat dianggap sebagai “konflik” ternyata tidak dianggap sebagai konflik karena anggota-anggota kelompok tidak menganggapnya sebagai konflik. Selanjutnya, setiap kita membahas konflik dalam organisasi kita, konflik selalu diasosiasikan dengan antara lain, “oposisi” (lawan), “kelangkaan”, dan “blokade”.
Di asumsikan pula bahwa ada dua pihak atau lebih yang tujuan atau kepentingannya tidak saling menunjang. Kita semua mengetahui pula bahwa sumberdaya dana, daya reputasi, kekuasaan, dan lain-lain, dalam kehidupan dan dalam organisasi sangatlah terbatas. Setiap orang, setiap kelompok atau setiap unit dalam organisasi akan berusaha memperoleh semberdaya tersebut secukupnya dan kelangkaan tersebut akan mendorong perilaku yang bersifat menghalangi dari setiap pihak yang punya kepentingan yang sama. Pihak-pihak tersebut kemudian bertindak sebagai oposisi terhadap satu sama lain. Bila ini terjadi, maka status dari situasi dapat disebut berada dalam kondisi “konflik”. Konflik pada dasarnya adalah sebuah proses.
Berbagai bentuk konflik yang ada dalam organsasi :
a) Perselisihan (Dispute): bagi kebanyakan orang awam, kata konflik biasanya diasosiasikan dengan “dispute” yaitu “perselisihan” tetapi, dalam konteks ilmu perilaku organisasi, “perselisihan” sebenarnya sudah merupakan salah satu dari banyak bentuk produk dari konflik.Dispute atau perselisihan adalah salah satu produk konflik yang paling mudah terlihat dan dapat berbentuk protes (grievances), tindakan indispliner, keluhan (complaints), unjuk rasa ramai-ramai , tindakan pemaksaan (pemblokiran, penyanderaan, dll), tuntutan ataupun masih bersifat ancaman atau pemogokan baik antara fihak internal organisasi ataupun dengan fihak luar adalah tanda-tanda konflik yang tidak terselesaikan.
b) Kompetisi (persaingan) yang tidak sehat. Persaingan sebenarnya tidak sama dengan konflik. Persaingan seperti misalnya dalam pertandingan atletik mengikuti aturan main yang jelas dan ketat. Semua pihak yang bersaing berusaha memperoleh apa yang diinginkan tanpa di jegal oleh pihak lain. Adanya persaingan yang sangat keras dengan wasit yang tegas dan adil, yang dapat menjurus kepada perilaku dan tindakan yang bersifat menjegal yang lain.
c) Sabotase adalah salah satu bentuk produk konflik yang tidak dapat diduga sebelumnya. Sabotase seringkali digunakan dalam permainan politik dalam internal organisasi atau dengan pihak eksternal yang dapat menjebak pihak lain. Misalnya saja satu pihak mengatakan tidak apa-ap, tidak mengeluh, tetapi tiba-tiba mengajukan tuntutan ganti rugi miliaran rupiah melalui pengadilan.
d) Insfisiensi/Produktivitas Yang Rendah. Apa yang terjadi adalah salah satu fihak (biasanya fihak pekerja) dengan sengaja melakukan tindakan-tindakan yang berakibat menurunkan produktivitas dengan cara memperlambat kerja (slow-down), mengurangi output, melambatkan pengiriman, dll. Ini adalah salah satu dari bentuk konflik yang tersembunyi (hidden conflic) dimana salah satu fihak menunjukan sikapnya secara tidak terbuka.
e) Penurunan Moril (Low Morale). Penurunan moril dicerminkan dalam menurunnya gairah kerja, meningkatnya tingkat kemangkiran, sakit, penurunan moril adalah juga merupakan salah satu dari produk konflik tersembunyi dalam situasi ini salah satu fihak, biasanya pekerja, merasa takut untuk secara terang-terangan untuk memprotes fihak lain sehingga elakukan tindakan-tindakan tersembunyi pula.
f) Menahan/Menyembunyikan Informasi. Dalam banyak organisasi informasi adalah salah satu sumberdaya yang sangat penting dan identik dengan kekuasaan (power). Dengan demikian maka penahanan/penyembunyian informasi adalah identik dengan kemampuan mengendalikan kekuasaan tersebut. tindakan-tindakan seperti ini menunjukkan adanya konflik tersembunyi dan ketidak percayaan (distrust).

Timbulnya konflik atau pertentangan dalam organisasi, merupakan suatu kelanjutan dari adanya komunikasi dan informasi yang tidak di menemui sasarannya. Suatu pemahaman akan konsep dan dinamika konflik telah menjadi bagian vital dalam studi perilaku organisasional, oleh karena itu perlu untuk dipahami dengan baik.
Pada hakekatnya konflik merupakan suatu pertarungan menang kalah antara kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingannya satu sama lain dalam organisasi atau dapat dikatakan juga bahwa konflik adalah segala macam interkasi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak yang terkait.
Bila dilihat sekilas memang sepertinya konflik itu sangat sulit untuk dihindari dan diselesaikan, tetapi dalam hal ini jangan beranggapan bahwa dengan adanya konflik berarti organisasi tersebut telah gagal, karena bagaimanapun sulitnya suatu konflik pasti dapat terselesaikan oleh para anggota dengan melihat persoalan serta kedudukannya pada proposisi wajar.
Adapun konflik di dalam kelompok kerja :
-Konflik antara pimpinan dan bawahan di bagian yang berbeda dalam sebuah organisasi.
-Konflik antar pimpinan bagian yang berbeda dalam sebuah organisasi.
-Konflik antar bawahan di bagian yang sama dalam sebuah organisasi.
-Konflik antar bawahan di bagian yang berbeda dalam sebuah organisasi.
-Konflik antara bawahan dan pimpinan di bagian yang sama dalam sebuah organisasi.

Berikut juga merupakan sumber-sumber konflik yang terdapat dalam sebuah organisasi :
-Faktor yang bersifat personal (personal factors).
-Faktor lingkungan (environmental factors).
-Faktor komunikasi (communication factors).
-Faktor struktur tugas maupun struktur organisasi (job structure or organization structure).

Manajemen Konflik
Manajemen konflik dimaksudkan sebagai sebuah proses terpadu menyeluruh untuk menetapkan tujuan organisasi dalam penanganan konflik, menetapkan cara-cara mencegahnya program-program dan tindakan sebagai tersebut maka dapat ditekankan empat hal :
a) Pertama, manajemen konflik sangat terkait dengan visi, strategi dan sistem nilai/kultur organisasi manajemen konflik yang diterapkan akan terkait erat dengan ketiga hal tersebut.
b) Kedua, menajemen konflik bersifat proaktif dan menekankan pada usaha pencegahan. Bila fokus perhatian hanya ditujukan pada pencarian solusi-solusi untuk setiap konflik yang muncul, maka usaha itu adalah usaha penanganan konflik, bukan manajemen konflik.
c) Ketiga, sistem manajemen konflik harus bersifat menyeluruh (corporate wide) dan mengingat semua jajaran dalam organisasi. Adalah sia-sia bila sistem manajemen konflik yang diterapkan hanya untuk
Pendekatan dalam manajemen konflik sebagai berikut :
1. Stimulasi konflik :
Program yang akan dijalankan yaitu :
-Peningkatan persaingan antar individu dan kelompok.
-Pelibatan pihak eksternal ke dalam bagian dimana konflik terjadi.
-Perubahan aturan main atau prosedur yang ada.
2. Pengendalian konflik :
Program yang akan dijalankan yaitu :
-Perluasan penggunaan sumber daya organisasi.
-Peningkatan Kordinasi dalam organisasi.
-Penentuan tujuan bersama yang dapat mempertemukan berbagai pihak yang terlibat dalam konflik.
-Mempertemukan perilaku dan kebiasaan kerja dari para pegawai.
3. Penyelesaian dan penghilangan konflik :
Program yang akan dijalankan yaitu :
-Penghindaran Konflik dengan jalan penghindaran sumber-sumber konflik.
-Intervensi terhadap pihak-pihak yang terlibat konflik untuk melakukan kompromi.
-Mengakomodasi keinginan pihak-pihak yang terlibat konflik dalam suatu forum penyelesaian konflik.




PENYELESAIAN KONFLIK DALAM SEBUAH ORGANISASI


Dalam konteks organisasi ketiga hal ini sangat sering muncul. Misalnya dalam menjalalankan organisasi pasti akan ada konflik, konflik antara karyawan, antara atasan maupun antara pihak exteren di dalam organisasi tersebut. Banyak alasan kenapa terjadi konflik, mulai dari perbedaan pendapat, perbedaan jabatan atau hanya perbedaan argument. Konflik tersebut dapat menghambat jalannya sebuah organisasi maka dari itu dibutuhkan solusi yang tepat dalam menyelesaikannya, solusi dapat di dapat dengan berbagai cara, antara lain :
1) bisa menggunakan vote, yaitu memilih suara terbanyak dalam musyawarah atau forum inti dari solusi ya untuk memecahkan masalah tanpa merugikan kedua belah pihak atau lebih.
2) menggunakan metode metode yang berlaku di umumnya masyarakat.

Setelah solusi saatnya keputusan untuk menjalankan solusi yang sudah ada, dalam organisasi sebuah keputusan biasanya dipegang oleh manager atau orang bagian pengawasan, yang selalu membutuhkan kepastian yang cepat.
Dalam menjalankan organisasi, kepastian yang cepat sangat diperlukan, pergerakan atau mobilitas yang cepat adalah alasannya. Keputusan pun tak hanya cepat namun harus tepat menyelesaikan sebuah konflik lalu mencarikan solusi dan membuat keputusan atas konflik tersebut adalah bagian yang menyatu dalam sebuah organisasi.

Referensi : http://anbu-ebov.blogspot.com/2010/04/konflik-dalam-suatu-organisasi.html
http://ekamaryana.blogspot.com/2010/10/konflik-dalam-sebuah-organisasi-beserta.html

Sabtu, 29 Oktober 2011

Flowchart membuat SIM


Keterangan dari gambar di atas adalah
1. Mulai yaitu awal kita membuat flowchart.
2. Syarat untuk membuat SIM.
3. Daftar di loket.
4. Bayar administrasi di bank.
5. Terkesehatan. Jika ingin tanpa calo pilih 'ya' berarti melanjutkan tes teori, jika ingin menggunakan calo pilih 'tidak' langsung menuju foto dan cap jempol.
6. Pada bagan tes teori jika lulus langsung ke tes kesehatan, jika gagal bisa mengulang atau berhenti.
7. Pada bagan tes praktek jika lulus langsung ke bagan foto jika tidak bisa mengulang atau berhenti.
8. Foto dan cap tiga jari.
9. Cetak hasil.
10. Selesai atau stop.

Selasa, 18 Oktober 2011

BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi adalah satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implicit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan , dan
bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam. Budaya merefleksikan nilai-nilai dan keyakinan yang dimiliki oleh anggota organisasi. Nilai-nilai tersebut cenderung berlangsung dalam waktu lama dan lebih tahan terhadap perubahan.
Tujuan penerapan budaya organisasi adalah agar seluruh individu dalam perusahaan atau organisasi mematuhi dan berpedoman pada system nilai keyakinan dan norma-norma yang berlaku dalam perusahaan atau organisasi tersebut.
Menurut Taliziduhu Ndraha (1997:65) mengemukakan bahwa: “budaya organisasi sebagai input terdiri dari pendiri organisasi, pemilik organisasi, sumber daya manusia, pihak yang berkepentingan, dan masyarakat.
Ada tiga tingkatan dalam menganalisis budaya organisasi, yaitu:
1. Budaya organisasi yang tampak (observable culture)
2. Nilai-nilai yang dikontribusikan (shared values), dan
3. Asumsi-asumsi umum, seperti yang dikemukakan oleh John R.Schermerhorn, James G.Hunt, dan Richard N.Osborn (1991: 341)
Menurut Edgar H.Schein, tingkat pertama dari analisis budaya organisasi adalah fakta-fakta seni, ciptaan-ciptaan, teknologi, seni dan bentuk-bentuk perilaku yang tampak serta dapat didengar. Adapun tingkat analisis kedua adalah kesadaran terhadap nilai-nilai yang berlaku dan tingkat analisis ketiganya adalah asumsi-asumsi dasar, hubungan dengan lingkungan, kenyataan dan kebenaran, aktivitas manusia serta hubungan manusia.
BUDAYA ORGANISASI DAN UNSUR-UNSURNYA (At a Glance)
Pengertian Budaya Organisasi
Keith Davis dan John W.Newstrom (1989:60) mengemukakan bahwa: “ organizational culture is the set of assumptions, beliefs, values, and norm that is shared among its member ”. Lebih lanjutJohn R Schermerhorn dan James G. Hunt (1991:340) mengemukakan bahwa “ organizational culture is the system of shared beliefs and values that develops within an organization and guides the behavior of its member ”. Sedangkan Edgar h.Schein (1992: 21) berpendapat bahwa: “ An organization’s culture is a pattern of basic assumptions invented, discovered or developed by a given groups as it learns to cope with is problems of external adaptation and internal integration that has worked well enough to be considered valid and to be taugh to new members as the coorect way to perceive, think and feel in relation to these problems.
Menurut Vijay Sathe: “Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi penting yang dimiliki bersama anggota masyarakat.
Berdasarkan pendapat tadi dapat disimpulkan bahwa pengertian budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau system keyakinan, nilai-nilai dan norma-norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.
Karakteristik dan Unsur-unsur Budaya Organisasi
Fred Luthans (1989:50) berpendapat bahwa: “organizational culture has a member of important characteristics. Some of the most readily agreed upon are the following: observed behavioral regulities, norms, dominant, values, philosophy, and organizational climate”.
Stephen P.Robbins (1992:253) mengemukakan sebagai berikut: There appear to be ten characteristic that whwn mixed and mached, expose the essence of an organizations culture: individual initiative, risk tolerance, direction, integration, management support, control, identity, reward system, conflict tolerance and communication patterns”.
Berdasarkan pendapat Fred Luthans dan Stepen P. Robbins dapat dikemukakan bahwa pelaksanaan budaya organisasi dapat dikaji dari karakteristik budaya organisasi, yaitu:
1. Perilaku individu yang tampak.
2. Norma-norma yang berlaku dalam organisasi.
3. Nilai-nilai yang dominan dalam kehidupan organisasi.
4. Falsafah manajemen.
5. Peraturan-peraturan yang berlaku.
6. Iklim organisasi.
7. Inisiatif individu organisasi.
8. Toleransi terhadap resiko.
9. Pengarahan pimpinan/manajemen.
10. Integrasi kerja.
11. Dukungan manajemen.
12. Pengawasan kerja.
13. Identitas individu organisasi.
14. Sistem penghargaan terhadap prestasi kerja.
15. Toleransi terhadap konflik, dan
16. Pola komunikasi kerja.
Menurut Susanto, unsur-unsur budaya organisasi adalah: lingkungan usaha, nilai-nilai, kepahlawanan, upacara, dan jaringan cultural. Menurut Daniel R.Denison, unsure-unsur budaya organisasi, adalah: asumsi dasar, seperangkat nilai dan keyakinan yang dianut, pemimpin, pedoman mengatasi masalah, berbagai nilai pewarisan, acuan perilaku, citra dan brand yang khas, dan adaptasi.
Menurut Philiph Selnick, unsure-unsur budaya organisasi adalah: kumpulan orang, kerjasama, tujuan bersama, system koordinasi, pembagian tugas dan tanggungjawab, dan sumber daya organisasi. Sedangkan menurut Edgar H.Schein, unsure-unsur budaya organisasi adalah: Ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, modal, humum, adat-istiadat, perilaku/kebiasaan masyarakat, asumsi dasar, system nilai, pembelajaran, dan masalah adaptasi eksternal dan internal.
Fungsi Budaya Organisasi
Sebuah budaya organisasi memenuhi beberapa fungsi, yaitu:
1. Memberikan identitas organisasi kepada karyawan. Sebagai contoh adalah mempromosikan inovasi yang memburu pengembangan produk baru. Identitas ini didukung dengan mengadakan penghargaan yang mendorong inovasi.
2. Memudahkan komitmen kolektif. Dimana para karyawan bangga menjadi bagian dari organisasi.
3. Mempromosikan stabilitas system social. Stabilitas system social mencerminkan taraf dimana lingkungan kerja dirasakan positif dan mendukung, dan konflik serta perubahan diatur dengan efektif. Organisasi juga berusaha meningkatkan stabilitas melalui budaya promosi dari dalam.
Menurut John R.Schemerhorn dan James G.Hunt (1991:344) bahwa: “The culture of an organization can help it deal with problems of both external adaption and internal integration”.
Tipe Budaya Organisasi
Terdapat tiga tipe umum budaya organisasi, yaitu: konstruktif, pasif-defensif, dan agresif-defensif. Setiap tipe berhubungan dengan seperangkat keyakinan normative yang berbeda.
Keyakinan normative mencerminkan pemikiran dan keyakinan individual mengenai bagaimana anggota dari sebuah kelompok atau organisasi tertentu diharapkan menjalankan tugasnya dan berinteraksi dengan orang lain.
Pasif-defensif adalah keyakinan yang berciri memungkinkan karyawan berinteraksi dengan karyawan lainnya dengan cara yang tidak mengancam keamanan kerjanya sendiri.
Budaya agresif-defensif mendorong karyawannya untuk mengerjakan tugasnya dengan keras untuk melindungi keamanan kerja dan status mereka. Tipe budaya ini bercirikan keyakinan normative yang berhubungan dengan persetujuan, konvensional, ketergantungan dan penghindaran.
Bagaimana Budaya Ditanamkan dalam Organisasi
Edgar Schein, sarjana perilaku organisasi yang terkenal mengatakan bahwa menanamkan sebuah budaya melibatkan proses belajar. Anggota organisasi mengajarkan satu sama lainnya mengenai nilai-nilai, keyakinan, pengharapan, dan perilaku yang dipilih organisasi, dengan menggunakan satu atau lebih mekanisme berikut:
1. Pernyataan filosofi formal, misi, visi, nilai, dan material organisasi yang digunakan untuk rekruitmen, seleksi, dan sosialisasi.
2. Desain secara ruangan fisik, lingkungan kerja, dan bangunan. Mempertimbangkan penggunaan alternative baru desain tempat kerja yang disebut dengan ‘hoteling’.
3. Slogan, bahasa, akronim, dan perkataan.
4. Pembentukan peranan secara hati-hati.
5. Penghargaan eksplisit, symbol status, dan criteria promosi.
6. Cerita, mitos, legenda suatu peristiwa dan orang-orang penting.
7. Aktifitas, proses, atau hasil organisasi yang juga diperhatikan, diukur, dan dikendalikan pimpinan.
8. Reaksi pimpinan terhadap insiden yang kritis dan krisis organisasi.
9. Struktur organisasi dan aliran kerja.
10. Sistem danprosedur organisasi.
11. Tujuan organisasi dan criteria gabungan yang digunakan untuk rekruitmen, seleksi, pengembangan, promosi, pemberhentian, dan pengunduran diri karyawan.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut:
1. Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau system keyakinan, nilai-nilai dan norma-norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.
2. Karakteristik budaya organisasi, yaitu: 1. Perilaku individu yang tampak.2. Norma-norma yang berlaku dalam organisasi.3. Nilai-nilai yang dominan dalam kehidupan organisasi.4. Falsafah manajemen.5. Peraturan-peraturan yang berlaku. 6. Iklim organisasi. 7. Inisiatif individu organisasi. 8. Toleransi terhadap resiko. 9. Pengarahan pimpinan/manajemen. 10. Integrasi kerja. 11. Dukungan manajemen. 12. Pengawasan kerja. 13. Identitas individu organisasi. 14. Sistem penghargaan terhadap prestasi kerja. 15. Toleransi terhadap konflik, dan 16. Pola komunikasi kerja.
3. Fungsi budaya organisasi, yaitu:
1. Memberikan identitas organisasi kepada karyawan.
2. Memudahkan komitmen kolektif.
3. Mempromosikan stabilitas system social.
4.Terdapat tiga tipe umum budaya organisasi, yaitu: konstruktif, pasif-defensif, dan agresif-
defensif. Setiap tipe berhubungan dengan seperangkat keyakinan normative yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA.
Aa Anwar P M. Perilaku dan Budaya Organisasi. 2008. Bandung. PT Refika Aditama.
Manahan M Tampubolon. Manajemen Operasional. 2004. Jakarta. Ghalia Indonesia.
R Kreiner, A Kinick. Perilaku Organisasi. 2000. Jakarta. Penerbit Salemba Empat.
Yayat M Herujito. Dasar-dasar manajemen. 2001. Jakarta. Grasindo.

Referensi : http://ryusaki69.wordpress.com/2010/05/20/budaya-organisasi/


Pengertian Teori Organisasi dan Unsur-unsurnya

Organisasi (dalam bahasa Yunani: ὄργανον, organon – alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi ). Organisasi dapat terbentuk karena adanya visi dan misi serta tujuan yang sama sekelompok orang tehadap masyarakat.

Menurut beberapa ahli, organisasi didefinisikan sebagai berikut :

- Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
- James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
- Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
- Menurut Nancy Dixon (1994) “Inti organisasi belajar adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi”.
- Menurut Peter Senge (1990) “Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama”.
- Menurut Diana Siregar (ITB) ”Organisasi belajar adalah organisasi yang mampu melaksanakan proses transformasi pengetahuan secara siklikal-berkelanjutan, dari pengetahuan pekerja sebagai hasil belajar mandiri menjadi pengetahuan organisasi sebagai hasil belajar organisasional, untuk menumbuh kembangkan modal organisasi”.

Ciri-ciri Organisasi, antara lain :
a. Ciri Organisasi

* Adanya tujuan yang sama.
* Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
* Adanya kerjasama.
* Adanya sarana.
* Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.

b. Ciri Organisasi modern

* Adanya prinsip atau azas organisasi
* Kecenderungan spesialisasi
* Unsur-unsur organisasi lengkap
* penggunaan staf lebih intensif
* Pengolahan data semakin cepat
* Organisasi bertambah besar

Unsur-unsur Organisasi

- Manusia (MAN), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
- Kerjasama, merupakan suatu perbuatan saling membantu atau gotong royong dalam melakukan sesuatu yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
- Tujuan bersama, merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
- Peralatan (Equipment), terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
- Lingkungan (Environment), Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi termasuk dalam unsur lingkungan.
- Kekayaan Alam
- Kerangka/Konstruksi Mental Organisasi

Referensi : http://efratmetal777.blogspot.com/2010/10/ciri-ciri-unsur-dan-teori-organisasi.html

Senin, 10 Oktober 2011

MEMBUAT DAFTAR NAMA MENGGUNAKAN PASCAL

PROGRAM Tugas_table_n_sorting;
USES CRT;
CONST
garis='------------------------------------------------------';
VAR
kelas : ARRAY [1..100] OF STRING[5];
npm : ARRAY [1..100] OF STRING[8];
nama : ARRAY [1..100] OF STRING[15];
min, temp : STRING;
n,i,bar,kelompok,tempatnya_min : INTEGER;
BEGIN
CLRSCR;
{ pemasukan data dalam array }
WRITE('MAU ISI BERAPA DATA : ');
READLN(N);
FOR i:= 1 TO n DO
BEGIN
CLRSCR;
GOTOXY(30,4); WRITE('DATA KE- ',i:2);
GOTOXY(10,7); WRITE('NPM : '); READLN(NPM[i]);
GOTOXY(10,8); WRITE('NAMA : '); READLN(NAMA[i]);
GOTOXY(10,9); WRITE('KELAS : '); READLN(KELAS[i]);
END;

{ proses pengurutan}
FOR kelompok := 1 to n do
BEGIN
min := KELAS[kelompok];
FOR i := kelompok to n do
BEGIN
IF (KELAS[i] <= min) then
BEGIN
min := KELAS[i];
tempatnya_min := i;
END;
END;

temp := KELAS[kelompok];
KELAS[kelompok] := KELAS[tempatnya_min];
KELAS[tempatnya_min] := temp;

temp := NPM[kelompok];
NPM[kelompok] := NPM[tempatnya_min];
NPM[tempatnya_min] := temp;

temp := NAMA[kelompok];
NAMA[kelompok] := NAMA[tempatnya_min];
NAMA[tempatnya_min] := temp;
end;

{ proses data dalam array }
CLRSCR;
GOTOXY(5,4); WRITE(GARIS);
GOTOXY(5,5); WRITE('NO');
GOTOXY(9,5); WRITE('NPM');
GOTOXY(20,5); WRITE('NAMA');
GOTOXY(37,5); WRITE('KELAS');
GOTOXY(47,5); WRITE('PARAF');
GOTOXY(5,6); WRITE(GARIS);
{ proses Cetak isi array dan seleksi kondisi }
bar:=7;
FOR i:= 1 TO n DO
BEGIN
{ penyeleksian kondisi }
GOTOXY(5,bar); WRITELN(i:2);
GOTOXY(9,bar); WRITELN(NPM[i]);
GOTOXY(20,bar); WRITELN(NAMA[i]);
GOTOXY(37,bar); WRITELN(KELAS[i]);
GOTOXY(47,bar); WRITELN(i,'. . .');
bar:=bar+1;
END;
GOTOXY(5,bar+1);WRITELN(garis);
READLN;
END.

Selasa, 24 Mei 2011

Suku Aborigin

Upacara memainkan peran penting dalam budaya Tiwi. Upacara tradisional masing-masing memiliki bentuk sendiri, yang bisa bervariasi tergantung pada keadaan, dan ini ditransmisikan secara lisan. upacara kini mencerminkan tradisi, sementara memperhitungkan keadaan modern. Ada dua peristiwa seremonial utama yang dilakukan:

Kulama(ketela), upacara, dan kamar mayat atau upacara Pukumani (Pukamani kadang-kadang dieja).
Upacara Kulama terjadi menjelang akhir musim hujan. Ini adalah perayaan kehidupan dan melibatkan tiga hari tiga malam lukisan tubuh ritual, menyanyi dan menari lengkap dengan makan ubi rambat menurut kebiasaan ritual. lingkaran konsentris sering muncul sebagai elemen utama dari pola Tiwi kontemporer, mewakili lingkaran Kulama atau tanah menari seremonial. Upacara Pukumani adalah upacara pemakaman rakyat Tiwi dan termasuk menyanyi, menari dan pembuatan tiang diukir khusus yang disebut tutini serta tungas dan band lengan. Ini tiang besar yang dibuat dari batang pohon kayu ulin dan yang diukir dan dihiasi untuk merayakan kehidupan orang yang meninggal dan perjalanan rohani.

Kutub Lukisan pukumani Pukumani – Upacara Mortuary. Kinerja dari upacara ini memastikan bahwa roh orang mati pergi dari dunia hidup ke dunia roh. The Pukumani adalah sebuah upacara publik dan menyediakan sebuah forum untuk ekspresi artistik melalui lagu, tari, patung dan lukisan tubuh. Upacara ini terjadi kira-kira enam bulan setelah almarhum telah dimakamkan. Para Tiwi percaya bahwa keberadaan orang mati di dunia hidup tidak selesai sampai selesainya upacara. The Pukumani akhir adalah klimaks dari serangkaian upacara yang tradisional berlanjut selama berbulan-bulan setelah penguburan orang mati.

Biasanya ada satu Iliana (upacara kecil) pada saat kematian dan kemudian beberapa bulan kemudian Pukumani akhir. Upacara berpuncak pada pendirian monumental Pukumani tiang berukir dan dihiasi yang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyiapkan dan hadiah mengesankan untuk menenangkan roh orang mati.

Tiang ini ditempatkan di sekitar lokasi pemakaman selama upacara. Mereka melambangkan status dan prestise dari almarhum. Peserta dalam upacara tersebut dicat dengan ochres alam dalam desain yang berbeda, mengubah penari dan memberikan perlindungan terhadap pengakuan oleh semangat almarhum.
Mereka peserta berkaitan erat dengan memakai ban lengan dihiasi almarhum (pamajini) selama pertunjukan. Pamajini adalah tenunan dari daun kelapa pandan atau sekrup dan dihiasi dengan ochres alam dan bulu dari kakatua putih. Asosiasi kakatua putih dengan upacara Pukumani melampaui penggunaan bulu untuk ikat kepala dan ban lengan. Hal ini diyakini untuk menjaga mata sentinel pada roh yang bandel hilang pada rute ke pulau orang mati.

Selama upacara serangkaian tarian (YOI) dilakukan, beberapa adalah totem dan beberapa melayani untuk bertindak keluar cerita tentang lagu-lagu baru tenang. Selain pertunjukan ini kreatif dan ilustrasi ada yang kerabat tertentu – seperti ayah, ibu, saudara dan janda – harus tari. Ketika semua disimpulkan dan catatan ratapan terakhir amburu (lagu kematian) telah meninggal dunia, kubur adalah kosong dan tiang pemakaman diizinkan untuk membusuk.

Kulama – Upacara Yam
Tidak lama sebelum kematian Purrukapali, ketika semua binatang dan burung masih pria dan wanita, Purutjikini, seekor burung hantu boobook pria dan istrinya Pintoma, seorang wanita burung hantu gudang memutuskan untuk melakukan upacara Kulama pertama. Laut putih berkepala elang Jirakati adalah yang pertama memulai dan masih memakai cat upacara.
Pada penutupan masa penciptaan, semangat melakukan upacara Kulama kedua dan lengkap. Ini termasuk penyusunan Kulama ubi beracun untuk makanan dan kinerja semua tahap inisiasi.
Pada selesai mereka sepakat bahwa bentuk upacara harus selalu tetap sama. Ketika sebuah bentuk cincin emas sekitar bulan selama tahap akhir musim hujan Jepara orang bulan performa Kulama. Di dalam cincin ini banyak orang bintang bernyanyi dan menari lagu-lagu Kulama. Ini adalah waktu untuk mempersiapkan

Kulama, perayaan tahunan kehidupan.
The yam Kulama adalah akar sayur bulat yang ditemukan di hutan hujan di sekitarnya. Hal ini sangat beracun bila tidak siap. Sedangkan ubi berendam di air segar oven bumi disiapkan. Pasir dan rumput didorong keluar dari pusat tanah upacara dan sebuah lubang besar digali. Tongkat kering sekitar satu meter panjangnya didorong tegak lurus ke dalam tanah di sekitar oven dan api dibangun dari kayu, rumput dan hancur gundukan rayap.

Ketika api telah membakar ke tempat tidur oven batubara sudah siap. Para ubi ditempatkan dalam dan ditutupi dengan kertas kulit dan pasir. Pada hari ketiga ubi dimakan, memastikan kesehatan yang baik bagi semua peserta sampai Kulama berikutnya.
Selama Kulama lagu baru dan tarian dilakukan. Komposisi lagu dan tarian secara tradisional salah satu tugas dari inisiat baru. Karena perubahan, mungkin hanya dalam dua dekade terakhir, inisiasi tidak lagi menjadi bagian dari upacara Kulama atau bagian dari struktur Tiwi sosial. Pertunjukan lagu dan tarian mengungkapkan keinginan dan keinginan peserta untuk masa depan yang sehat dan sejahtera. Lingkaran konsentris besar sering muncul sebagai unsur utama Tiwi lukisan kontemporer, mewakili lingkaran Kulama atau tanah menari seremonial. Mereka adalah ikon keyakinan spiritual Tiwi.

http://banuaw.wordpress.com/2011/04/01/upacara-tiwi-budaya-suku-aborigin-di-australia/

Kesimpulan : Suku Aborigin adalah suku asli Australia, kepercayaan yang mereka anut masih tentang roh – roh. Mereka juga memiliki tarian – tarian khas, untuk upacara adat, maupun untuk kebutuhan lainnya.

Kebudayaan Thailand

Muay Thai, sejenis seni bela diri kickboxing ala Kerajaan Thai, adalah olahraga nasional di Kerajaan Thai dan merupakan seni beladiri setempat. Popularitasnya memuncak di seluruh dunia pada tahun 1990-an. Ada pula seni beladiri yang mirip dengan muay Thai di negara-negara lain di Asia Tenggara.

Ucapan penyambutan yang umum di Kerajaan Thai adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-masing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.

Masakan Kerajaan Thai mencampurkan empat macam rasa yang dasar: manis, pedas, asam dan asin.

Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Thailand

Kesimpulan :Thailand mempunyai beberapa kebudayaan yang cukup terkenal di kancah dunia, seperti beladirinya, makanan dan tradisi-tradisinya, contohnya adalah thai-boxing, yang sangat terkenal.

Ciri Khas Orang Australia

Mengingat kemajemukan Australia masa kini, beberapa orang mempertanyakan apakah ada ‘kekhasan’ orang Australia. Tentu saja, banyak stereotipe populer, beberapa di antaranya bertolak belakang.
Misalnya, beberapa orang memandang penduduk Australia sebagai penduduk egalitarian, dan tidak sopan dengan kecurigaan mendalam terhadap pihak berwenang sementara ada yang memandang mereka sebagai orang yang taat-hukum dan bahkan konformis. Sebagian orang, terutama yang tinggal di luar negeri, percaya penduduk Australia sebagian besar tinggal di pedesaan, pedalaman Australia atau di daerah. Nyatanya, lebih dari 75 persen penduduk Australia menikmati gaya hidup kosmopolitan di pusat perkotaan, utamanya di kota-kota besar di sepanjang pesisir. Sebagian lain melihat penduduk Australia sebagai orang yang hidup di ‘negeri yang beruntung’ yang mencintai kegiatan waktu senggang mereka, khususnya olah raga, baik sebagai penonton maupun sebagai peserta. Faktanya, penduduk Australia termasuk di antara pekerja paling keras di dunia beberapa di antaranya mempunyai jam kerja terpanjang di negara-negara maju.
Pandangan lumrah lainnya adalah bahwa penduduk Australia itu informal, terbuka dan langsung dan mengatakan apa yang mereka maksudkan. Mereka juga dipandang sebagai orang yang percaya pada prinsip memberi orang lain kesempatan secara adil dan membela sahabat mereka, yakni mereka yang kurang beruntung dan lemah.
Banyak dari pandangan populer ini mengandung kebenaran dan kebanyakan penduduk Australia sesuai sekurangnya dengan sebagian dari persepsi tersebut. Namun penduduk Australia, seperti penduduk lain, tidak dapat dengan mudah di-stereotipekan. Terdapat “ciri khas” orang Australia di mana-mana. Namun mereka tidak semua sama.

Bahasa
Seluruh rakyat Australia didorong untuk belajar bahasa Inggris, yang merupakan bahasa nasional dan unsur pemersatu yang penting dari masyarakat Australia.
Namun, bahasa-bahasa selain Inggris juga dihargai. Nyatanya, lebih dari 15 persen penduduk Australia berbicara selain bahasa Inggris di rumah.
Bahasa yang paling banyak digunakan setelah bahasa Inggris adalah bahasa Itali, Yunani, Kanton, Arab, Vietnam dan Mandarin. Penduduk Australia berbicara dalam lebih dari 200 bahasa, termasuk bahasa Penduduk Asli Australia.

Bahasa Inggris Australia
Sementara Inggris adalah bahasa nasional Australia, ada beberapa kata dan ungkapan tertentu yang telah dianggap sebagai keunikan Australia melalui penggunaan bersama. Beberapa di antaranya mungkin nampak aneh bagi orang asing.
Penggunaan kata-kata percakapan sehari-hari dan yang populer, sering digabung dengan cita rasa humor Australia yang memiliki karakter ironi dan tanpa kesopanan, kadang kala dapat menimbulkan kebingungan bagi pengunjung internasional. Ada sejumlah buku tentang kata-kata percakapan sehari-hari dan ungkapan-ungkapan populer Australia, termasuk Macquarie Book of Slang.
Ibadah Keagamaan
Secara umum Australia adalah negara Kristen, dengan sekitar 64 persen penduduk Australia mengaku sebagai penganut agama Kristen. Namun, agama-agama besar lainnya juga memiliki penganut, yang mencerminkan masyarakat Australia yang majemuk secara budaya.
Agama atau aliran kepercayaan Australia paling awal mulai dengan Penduduk Aborijin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres, yang telah mendiami Australia selama antara 40.000 dan 60.000 tahun. Penduduk Asli Australia memiliki tradisi agama dan nilai-nilai rohani yang unik.
Australia tidak mempunyai agama negara yang resmi dan masyarakat bebas menganut segala agama yang mereka pilih, sepanjang mereka patuh pada hukum. Penduduk Australia juga bebas untuk tidak memeluk agama.

Dunia seni yang dinamis
Australia memiliki dunia seni yang dinamis yang sekaligus mencerminkan tradisi budaya Penduduk Asli dan mosaik kaya budaya migran bangsa Australia. Seluruh bentuk seni visual dan panggung mempunyai pengikut yang fanatik, termasuk film, seni, teater, tari dan musik.
Menurut suatu survei, hampir 13 juta atau 88 persen penduduk dewasa Australia menyaksikan satu acara atau pertunjukan kebudayaan setiap tahunnya. Seni yang paling populer adalah film, yang disaksikan oleh sekitar 70 persen penduduk setiap tahunnya. Lebih dari 26 persen menyaksikan konser musik pop; 25 persen berkunjung ke galeri seni atau museum; 19 persen menonton opera atau musik; 18 persen menyaksikan seni panggung; 11 persen menonton pertunjukan tari; dan 9 persen menyaksikan konser musik klasik.
Seni visual memainkan peran penting dalam membentuk dan memancarkan citra Australia. Seni ini mencakup artis Aborijin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres hingga pelukis nasionalis Aliran Heidelberg di Victoria, surealis simbolis seperti Sidney Nolan, Arthur Boyd dan Albert Tucker dan artis modern yang mencerminkan masalah-masalah yang dihadapi oleh Australia kontemporer. Artis ternama Australia lainnya mencakup John Brack, William Dobell, Russell Drysdale, Margaret Olley, John Olsen, Margaret Preston, Clifton Pugh, Jeffrey Smart, Brett Whiteley dan Fred Williams.
Australia mempunyai tradisi sastra yang tangguh, diawali dengan cerita lisan Penduduk Asli Australia dan berlanjut dengan cerita lisan para narapidana yang tiba di Australia pada akhir abad ke 18. Australia mempunyai seorang pemenang Hadiah Nobel untuk Sastra, yakni novelis Patrick White yang meraih Nobel pada 1973. Novelis Australia terbaru yang karyanya memiliki cita-rasa khusus Australia termasuk Peter Carey, Bryce Courtenay, Kate Grenville, Elizabeth Jolley, Thomas Keneally, Christopher Koch, David Malouf, Colleen McCullough, Christina Stead, Morris West dan Tim Winton.

Budaya olah raga
Warga Australia adalah penggemar olah raga, baik sebagai pemain maupun sebagai penonton.
Australia sering mencapai prestrasi yang luar biasa pada tingkat elit. Pada Pesta Olah Raga Olimpiade Atena 2004, Australia berada di peringkat ke empat dalam perolehan medali secara keseluruhan di bawah Amerika Serikat, Cina dan Rusia. Pada Piala Dunia Sepakbola 2006, Australia mencapai babak 16 besar. Australia juga merupakan bangsa berperingkat atas dalam olah raga kriket di dunia.
Namun tidak hanya pada tingkat top ini saja Australia menikmati olah raga. Survei nasional baru-baru ini memperlihatkan bahwa lebih dari 11 juga warga Australia yang berusia antara 15 tahun atau lebih ambil bagian sekurangnya sekali dalam satu minggu dalam kegiatan fisik senam, rekreasi dan olah raga— tingkat partisipasi hampir 70 persen. Sepuluh kegiatan fisik yang paling populer adalah jalan kaki, aerobik/fitnes, renang, bersepeda, tenis, golf, lari, jalan di alam terbuka, sepakbola dan bola tangan. Kegiatan olah raga lain yang populer adalah sepakbola Australia, rugbi, hoki, bola basket, baseball, balap mobil, balap kuda, berlayar dan selancar salju.
Olahraga yang paling menarik perhatian penonton di Australia mencakup Sepakbola Australia, suatu permainan khas Australia yang jejaknya dapat ditemukan pada bentuk awal rugbi dan sepak bola Gaelic, liga rugbi, uni rugbi dan kriket. Australia Terbuka, diselenggarakan di Melbourne, merupakan salah satu dari empat turnamen tenis Grand Slam. Australia mempunyai lebih dari 120 organisasi olah raga nasional dan ribuan badan olah raga di wilayah negara bagian dan lokal.

Masakan nasional?
Australia adalah salah satu negara dengan masakan paling majemuk di dunia, berkat pengaruh migran Asia dan Eropa, penduduk yang senang mencoba masakan inovatif dan mempunyai akses ke pasokan bahan pangan yang segar and bermutu tinggi dalam jumlah yang berlimpah.
Australia, salah satu bangsa pertanian yang paling efisien di dunia, menghasilkan sayur, buah, biji-bijian, daging, ayam, pangan laut, keju dan produk susu lain yang bermutu tinggi. Selain itu, banyak industri baru telah didirikan untuk mengakomodasi meningkatnya keinginan Australia untuk mencicipi makanan eksotis, termasuk sayursayuran Asia, pear, leci, buah zaitun dan jamu-jamuan. Produk budi daya air seperti salmon Atlantik hasil peternakan kolam dan tuna sirip biru selatan kini tersedia demikian juga sejumlah hasil laut yang berasal dari samudera yang mengelilingi Australia, termasuk Moreton Bay bugs (ikan kerangkerangan), udang 'pisang', ikan barramundi dan tiram.
Penduduk Australia menggemari bermacammacam makanan di restoran dan rumah yang mencerminkan kemajemukan budaya negerinya. Eropa Selatan bersatu dengan Asia dan Pasifik untuk membuahkan cita rasa baru. Restoran Itali, Cina, Indonesia, Jepang, Yunani, Thailand, Malaysia, Perancis dan Vietnam sudah lumrah, khususnya di kota-kota besar. Cita rasa Timur Tengah juga dengan cepat muncul, dengan cita rasa Maroko dan Lebanon yang dimasak dengan bahan-bahan lokal pada masakan arus utama dengan keberhasilan yang nyata.
Masakan tradisional Penduduk Aborijin bush tucker juga semakin lumrah, khususnya di restoran-restoran di Australia Utara, di mana kangguru, kerbau, buaya dan emu sering ditawarkan pada daftar menu.
Menurut sejarah, tidak pernah ada masakan khas Australia. Yang ada adalah masakan Australia berevolusi dengan lapis-lapis cita rasa yang berbeda di mana setiap kebudayaan baru memberi tambahan. Warga Australia di luar negeri yang rindu kampung halaman kadang-kadang kangen dengan makanan Australia seperti lamingtons (kue kotak berpori yang dicelupkan ke dalam coklat dan kelapa), pavlova (adonan gurun yang diberinama penari balet Rusia Anna Pavlova) dan vegemite (olesan yang terbuat dari produk ragi).
Sektor minuman anggur Australia diakui secara internasional dengan produksi berbagai jenis minuman anggur bermutu tinggi dan bervariasi untuk disesuaikan dengan segala masakan, dari full-bodied reds dan deep fruity whites hingga sparkling, dessert dan fortified wines.

Taat hokum
Perilaku masyarakat di Australia diatur oleh gabungan hukum resmi dan kebiasaan sosial tidak resmi.
Seluruh penduduk di Australia harus mematuhi hukum atau berhadapan dengan kemungkinan hukuman pidana atau aksi perdata. Penduduk secara umum juga diharapkan untuk mematuhi adat, kebiasaan dan praktik sosial Australia walaupun tidak mengikat secara hukum.
Pelanggaran pidana serius seperti pembunuhan, penyerangan, penyerangan seksual, pedofilia, kekerasan terhadap orang dan harta benda, perampokan atau pencurian bersenjata, mengemudi kendaraan bermotor yang berbahaya, kepemilikan dan penggunaan obat-obatan terlarang, penipuan dan hubungan seks dengan anak di bawah umur yang telah ditetapkan, yakni 16 di New South Wales namun berbeda-beda dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya.
Merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol tidak melanggar hukum, namun terdapat banyak pembatasan dalam penggunaan umum. Adalah melanggar hukum bagi siapapun yang menjual atau memasok produk alkohol atau tembakau kepada mereka yang berusia kurang dari 18 tahun.
Ada pula hukum yang melarang perlakuan buruk atau menelantarkan binatang, membawa senjata seperti pisau atau senjata api, membuang sampah sembarangan, mengotori atau membuang limbah tanpa izin atau membuat bising yang berlebihan. Di Australia tidak ada hukuman mati.

Iklim yang hangat, penduduk yang informal
Australia demikian luas sehingga mengalami sebagian besar kondisi iklim, dari musim tropis ke cuaca panas, kering dan salju. Namun, cuaca pada umumnya hangat dan sedang, khususnya di kota-kota pesisir yang besar.
Iklim yang relatif sedang ini mendorong warga Australia untuk menghabiskan sebagian besar waktu mereka di luar rumah di pantai, di pedesaan atau di lapangan olah raga baik sebagai penonton maupun sebagai peserta.
Warga Australia cenderung suka berkawan dan terbuka. Secara umum relatif informal dalam kehidupan sosialnya dan dalam hubungan mereka dengan kenalan dan rekan kerja mereka.
Di tempat kerja dan di antara teman, warga Australia umumnya saling memanggil dengan nama pertama mereka. Namun informalitas ini tidak sampai pada hubungan fisik. Ketika bertemu orang pada pertama kalinya, biasanya saling berjabat tangan dengan tangan sebelah kanan. Orang yang tidak mengenal satu sama lain biasanya tidak mencium atau berpelukan ketika bertemu.
Penduduk Australia antri ketika sedang menunggu untuk dilayani di toko, bank, kantor pemerintah, bioskop atau di mana pun juga ketika sejumlah orang mencari layanan pada saat yang sama. Penduduk Australia menunggu hingga tiba gilirannya untuk dilayani. Tepat waktu pada rapat dan pertemuan adalah penting.
Pakaian
Jenis pakaian yang dikenakan mencerminkan kemajemukan masyarakat Australia dan variasi iklim. Tidak ada undang-undang atau peraturan tentang pakaian, namun penduduk Australia diharapkan untuk mengenakan pakaian tertentu ketika bekerja—kebanyakan tempat kerja mempunyai standar pakaian.
Di luar kerja, pakaian adalah pilihan pribadi— orang berpakaian dengan pertimbangan kenyamanan, situasi sosial atau musim. Klub, gedung bioskop dan tempat-tempat lain menuntut orang untuk berpakaian rapi, bersih dan mengenakan alas kaki yang sesuai. Australia tidak memiliki pakaian nasional resmi.

Perayaan dan hari libur
Sebagian besar pekerja di Australia memiliki sekitar 12 hari libur nasional dan negara bagian sepanjang tahun, di samping cuti tahunan mereka. Hari libur ini mencakup: Tahun Baru, pada 1 Januari setiap tahunnya.

Waktu yang paling umum bagi penduduk Australia untuk mengambil cuti tahunan mereka adalah antara pertengahan-Desember hingga akhir Januari.
Natal dan Paskah, dua tanggal yang paling penting pada kalender Kristen. Natal adalah pada 25 Desember setiap tahun, sementara Paskah dirayakan antara akhir Maret hingga akhir April setiap tahun.
Boxing Day, satu hari setelah Natal, juga hari libur umum.
Hari Australia, pada 26 Januari, juga hari penduduk Australia merayakan pendirian pemukiman Eropa yang pertama di Australia pada 1788.
Anzac Day, pada 25 April, adalah hari Korps Angkatan Darat Australia dan Selandia Baru (Anzac) mendarat di Gallipoli di Turki pada 1915 pada Perang Dunia I. Hari ini disisihkan dalam kenangan mereka yang bertempur untuk Australia dan bagi mereka yang gugur di medan perang. Hari ini adalah hari libur umum nasional dan diperingati dengan upacara, meletakkan karangan bunga dan parade militer.

Juga ada sejumlah hari libur bukan nasional yang dirayakan di negara bagian atau teritori tertentu (atau dirayakan di seluruh negara bagian, namun pada waktu yang berbedabeda). Ini termasuk Hari Buruh (atau Delapan-Jam) dan hari ulang tahun resmi Ratu Elizabeth. Hari Piala Melbourne, yang berlangsung pada hari Selasa pertama bulan November setiap tahunnya, adalah hari libur umum di Melbourne metropolitan. Piala Melbourne adalah pacuan kuda yang ternama di dunia yang hampir menghentikan seluruh kegiatan di Australia. Selama beberapa menit, sebagian besar penduduk, apakah di tempat kerja, sekolah atau pun rumah, berhenti untuk menonton pacuan tersebut di televisi.
Fakta-fakta penting

Lebih dari 6,5 juta migran telah bermukim di Australia sejak 1945.
Inggris merupakan bahasa nasional namun bahasa-bahasa lain dihargai.
Mayoritas penduduk Australia beragama Kristen namun orang bebas memeluk agama yang mereka pilih.
Sekitar 88 persen warga Australia menghadiri kegiatan kebudayaan sekurangnya sekali dalam satu tahun.
Lebih dari 11 juta warga Australia berusia 15 tahun atau lebih ambil bagian dalam olahraga atau kegiatan fisik lainnya.
Australia adalah salah satu negara yang memiliki masakan paling majemuk di dunia namun tidak memiliki masakan nasional.

Kesimpulan : bahwa kehidupan hampir semua di daratan Australia adalah perpaduan 2 benua yang menjadi satu disini, antara Benua Asia dan Eropa, pertukarana ilmu disini banyak sekali, bahkan Indonesia juga mendapaykan hubungan Bilateral kepada Australia.
yang masih ali dari di benua ini adalah suku nya, yaitu Suku Aborigin.

Sumber : http://nehemialamido.blogspot.com/2010/10/kebudayaan-australia.html

Selasa, 17 Mei 2011

Budaya, Seni dan Tradisi orang jepang



Seperti halnya Indonesia, Jepang juga memiliki budaya, seni dan tradisi yang sangat banyak dan beragam. Jadi pada bagian ini saya hanya akan mencoba menuliskan budaya yang sudah umum dan dikenal secara luas khususnya oleh masyarakat negara luar. Beberapa diantaranya yang layak untuk ditulis adalah sebagai berikut :

K i m o n o
--------------------
Ki dan Mono

Kimono berasal dari kata ki yang berarti pakai dan mono berarti barang jadi kimono berarti barang yang dipakai atau dikenakan yaitu pakaian. Kimono yang sekarang dikenal sebagai pakaian tradisional Jepang sebenarnya adalah pakaian sehari hari masyarakat Jepang jaman dulu.

Namun selama ini kadang kimono dianggap sebagai pakaian wanita seperti halnya kebaya dalam budaya Jawa. Anggapan yang tidak tepat tentu saja karena kimono juga ada dua macam yaitu untuk pria dan wanita yang tentu saja dengan bentuk yang berbeda.

Kimono untuk pria biasanya sangat sederhana baik dalam design dan juga warna gelap yang biasanya berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua atau hitam. Jenisnya hanya ada dua saja yaitu formal dan non formal.

Kimono untuk wanita dikenal ada beberapa jenis menunjukkan umur pemakai, status perkawinan, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Kemudian kimono wanita mempunyai warna aksesoris dan design yang beragam. Hal yang sudah bisa dimaklumi tentu saja.


Upacaha Minum Teh
------------------------------
Chadō atau Sadō

Anda tahu caranya minum teh ? Saya yakin Anda pasti tahu. Namun minum teh yang dimaksud dalam upacara ini bukanlah minum dalam pengertian seperti yang mungkin Anda kenal. Merasakan ketika bibir mulai bersentuhan dengan air teh yang ada di gelas, merasakan dan mengirup aromanya serta ketika Anda menyerumutnya terasa suatu kekuatan kehidupan mulai mengalir memasuki diri. Sangat tidak sederhana seperti yang saya bayangkan selama ini.

Tentu saja, upacara minum teh ini adalah salah satu cara meditasi yang mulai dipopulerkan oleh pendeta Buddha dari kelompok Eisai dan Dogen menyebarkan ajaran Zen. Kalau Anda mengetahui lebih lanjut pasti akan lebih menakjubkan lagi karena seni minum teh ini harus dipelajari secara khusus dan ada sekitar 36 aliran dari upacara unik ini dan beberapa aliran tertentu juga mempunyai cabang atau aliran baru. Tidak cukup hanya dipelajari atau dipraktekkan saja namun juga harus terus diperdalam dan disempuranakan yang kadang memakan waktu bertahun tahun bahkan mungkin juga seumur hidup.

Karena acara minum teh ini biasanya dilakukan oleh sekelompok orang, maka pengetahuan tuan rumah untuk mengaatur ruangan untuk upacara (chashitsu) yang meliputi pemilihan lukisan dinding (kakejiku) bunga (chabana) sangatlah penting. Peralatan lainya seperti mangkuk keramik, sendok, teh dan sebagainya adalah dibuat khusus untuk upacara ini saja jadi bukan peralatan sehari hari. Berikut saya kitipkan beberapa penjelasan dari wikipedia : "Upacara minum teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum teh (chashitsu) dan berbagai pengetahuan seni secara umum yang bergantung pada aliran upacara minum teh yang dianut."

Penjelasan yang sangat tepat. Seperti yang saya sebutkan di awal, upacara minum teh ini adalah dianggap bagian dari meditasi oleh pelakunya. Karena kegiatan ini dilakukan dan dinikmati secara berkelompok, selain tuan rumah, tamu atau undangan juga tentu harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang sama tentang upacara ini. Tidak lucu tentu saja, kalau tuan rumah susah payah menyiapkan upacara namun tamu yang hadir tidak faham sama sekali dan langsung datang dan teguk begitu saja.

Y u k a t a
--------------------
Kimono musim panas

Kimono dan Yukata sebenarnya sama saja yaitu merupakan pakaian tradisional masyarakat Jepang yang dipakai sebagai pakaian sehari hari sebelum mulai diperkenalkannya pakaian model barat pada Era Meiji (1868-1912)

Sebagai pakaian musim panas yukata tentu saja cendrung berbahan tipis dan hanya terdiri dari satu lapis saja jadi pemakaiannya lebih sederhana dan santai dibandingkan dengan kimono yang cendrung tebal, berlapis lapis dan relatif susah untuk dipakai. Kimono untuk wanita biasanya bermotif bunga dan dengan warna cerah meriah sedangkan untuk pria seperti biasa umumnya berwarna gelap .


Seni Berkebun
--------------------
Japanese Garden

Taman atau kebun mempunyai arti yang sangat penting dalam budaya Jepang. Hal ini sepertinya tidak lepas dari pengaruh philosophy Shinto yang merupakan agama atau kepercayaan yang memuja alam. Kemudian agama Buddha yang datang belakangan juga memberi sentuhan dan pengembangan yang tidak kalah besarnya. Banyak tempat ibadah di Jepang khusunya Shinto dan Buddha mempunyai taman yang sangat terkenal keindahannya. Tentu saja taman bukan hanya monopoly dimiliki dan dibangun di kuil saja namun juga dimiliki oleh buat untuk kepentingan pribadi yaitu di rumah.

Taman atau kebun gaya Jepang mempunyai keunikan tersendiri karena merupakan paduan antara tanaman, batu dan air. Kadang di antara tiga bahan di atas batu mempunyai porsi yang sangat besar sehingga cendrung membuatnya berbeda dengan taman gaya Eropa. Penempatan lampu taman yang terbuat dari batu mungkin merupakan salah satu ciri khas dari taman gaya Jepang..

Jepang mempunyai hari libur nasional yaitu hari berkebun yang dirayakan setiap 29 April yang merupakan bagian dari libur Golden Week. Sepertinya hal ini merupakan perwududan dan penghargaan mereka pada tanaman.

Matsuri dan keramaian
--------------------
Festival Budaya

Matsuri adalah suatu festival budaya rakyat yang umumnya berkaitan dengan festival di kuil baik kuil Shinto (Jinja) maupun kuil Buddha (Tera) yang kebanyakan diselenggaran pada musim panas. Karena merupakan budaya rakyat tentu saja selalu ramai dan penuh dengan pengunjung. Seperti biasanya pada setiap keramaian di mana saja selalu disertai dengan kehadiran pedagang kaki lima, suatu aktivias bisnis yang hampir tidak dijumpai dalam kehidupan sehari hari.

Selain kehadiran pedagang kaki lima, event matsuri di suatu tempat juga sangat mudah di temukan karena banyaknya peserta yang hadir dengan menggunakan pakaian yukata yaitu pakaian musim panas. Jadi kalau kita menemukan orang yang berpakaian yukata dalam jumlah cukup banyak di sekitar terminal maka bisa ditebak di sekitar tempat tersebut berlangsung suatu matsuri atau festival kembang api.

Matsuri biasanya berarti festival kuil namun kadang ada juga perkecualiannya, sedangkan matsuri tidak selalu berarti berdoa atau sembahyang, hal itu sudah pasti karena kebanyakan orang datang hanya untuk melihat saja dan seperti biasanya dalam sebuat event pengunjung selalu lebih banyak dibandingkan dengan pesertanya.



Kendō dan Judō
--------------------
Jalan

Kendō adalah olah raga bermain pedang bambu sedangkan Judō pasti sudah Anda tahu artinya nama dari olahraga bela diri dari Jepang. Kata Dō yang terdapat pada akhiran kedua kata diatas mempunyai arti yang sama yaitu jalan dan kalau ditulis dengan huruf kanji mempunyai lambang jalan.

Kalau kita perhatikan lebih jauh ternyata orang Jepang sangat suka memakai kata ini terutama untuk istilah yang berhubungan dengan olah pikiran. Upacara minum teh atau Chadō juga memakai huruf kanji yang sama pada akhiran katanya. Huruf kanji Dōjuga kadang di baca Tō seperti kata Shintō yang artinya sama saja yaitu jalan


O r i g a m i
------------------------------
Seni melipat kertas

Origami adalah sebuah seni melipat kertas. Seni ini kemungkinan berasal dari negeri Tiongkok China yang berkembang di Jepang bersamaan denga mulai diperkenalkannya penggunaan kertas sekitar 105 Masehi. Pada jaman Edo era (1603-1867) seni melipat kertas mulai berkembang secara lebih luas. Teknik lipatan kertas dan beragam obyek yang diciptakan dari yang sangat sederhana dan hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk membuatnya sampai bentuk rumit yang memerlukan waktu beberapa jam.

Dewasa ini seni origami sudah berkembang semakin maju dan banyak seniman origami bermunculan. Origami yang diciptakan oleh kalangan seniman ini benar benar sangat indah bercita rasa seni yang sangat tinggi. Susah untuk dipercayai bahwa banyak bentuk yang bisa diciptakan oleh selembar kertas utuh tanpa memotong ataupun menggunakan perekat namun hanya mengandalkan lipatan saja. Artis favorit saya adalah Satoshi Kamiya yang mampu membuat berbagai bentuk origami sulit hanya dari selembar kertas dan sekali lagi tanpa memotongnya sama sekali. Karya origami berbentuk seekor naga menurunya adalah yang paling sulit karena membutuhkan waktu sampai beberapa bulan untuk mengerjakannya. Karya sejenis juga banyak dijumpai namun banyak diantaranya yang dibuat bukan dari satu lembar kertas utuh jadi tingkat kesulitannya tentu saja berbeda.

Secara umum untuk membuatnya origami kita bisa menggunakan kertas biasa namun kebanyakan origami di Jepang menggunakan kertas khusus untuk origami. Perbedaan antara kertas biasa dan kertas origami hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat beragam sehingga membuat origami menjadi semakin indah dan sama sekali tidak berhubungan dengan teknik seperti lipatan kertas menjadi lebih mudah dan sebagainya. [oketo: 08/Aug/09]
Referensi lain : wikipedia (eng) , Contoh karya origami dari google Contoh karya origami dari youtube Contoh karya origami dari youtube 2


B o n s a i
--------------------
Seni mengkerdilkan tanaman
Pasti kebanyakan dari kita sudah tahu yang namanya bonsai. Seni mengkerdilkan tanaman ini sangat populer bukan hanya di Jepang saja namun hampir di banyak negara, walaupun sebenarnya seni ini dan banyak lagi budaya Jepang lainya, sebenarnya berasal dari negeri China. Penghormatan dan penghargaan masyarakat yang sangat tinggi serta negara Jepang yang kecil membuat seni ini mendapat tempat dan berkembang sangat luas di negara ini dan menjadi sangat populer di seluruh dunia ketika dipamerkan pada Expo Dunia di Paris tahun 1867. [oketo: 08/Aug/09]
Referensi lain : wikipedia


F u r o s h i k i
--------------------
Seni membungkus barang

Furoshiki merupakan seni membungus barang dengan menggunakan selembar kain lebar berbentuk persegi empat.

Seni ataupun budaya ini diperkirakan mulai muncul dan populer pada masa Periode Edo(1615-1868). Furoshiki ini sangat populer karena sangat praktis dan bisa dipakai untuk membungkus berbagai macam barang baik berbentuk kotak polos persegi seperti kotak nasi sebagai bekal perjalan pada masa itu, berbagai benda berbentuk bulat seperti semangka ataupun benda berbentuk botol.

Pada masa itu tentu saja plastik belum di kenal sehingga furoshiki menjadi satu satunya alat yang memudahkan untuk membungkus sekaligus memudahkan untuk di bawa. Selain itu furoshiki pada jaman itu juga berfungsi sebagai handuk setelah mandi dalam menempuh perjalanan jauh. [oketo: 08/Aug/09]
Contoh image dari google


T a k o
--------------------
Seni layang layang

Layang layang tidak begitu populer di Jepang walaupun mereka sebetulnya mempunyai sejarah yang panjang dalam tradisi pembuatan layang layang yaitu pada jaman Periode Nara (649-794 AD). Design dan tradisi pembuatan layang layang yang unik cukup digemari di beberapa negara namun di dalam negeri sendiri sepertinya kurang banyak peminatnya. Mungkin mainan ini dianggap berbahaya karena talinya bisa bersentuhan dan mengganggu aliran kabel listrik yang bisa berakibat fatal bagi pelaku dan orang lain.

Dalam setiap even layang layang bertaraf internsional mereka hampir tidak pernah absen. Salah satu event layang layang terbesar berlangsung di suatu daerah yang namanya Hamamatsu yang melibatkan hampir 2juta layang layang yang saling beradu dan bersaing.

KOMENTAR:

Dari macam-macam budaya di atas saya menyimpulkan bahwa budaya jepang merupakan budaya yang unik dari budaya yang lainnya.


Reverensi : http://hoshijapaneseclub.blogspot.com/2010/02/budaya-seni-dan-tradisi-orang-jepang.html

EJAAN DI BELANDA

Ejaan Artikel Baru Huruf vokal panjang
1. 1. suara vokal panjang bisa dibilang baik dengan dua huruf (Maan, boot) atau satu surat (Manen, Boten), tergantung pada jika mereka muncul dalam sebuah suku kata tertutup atau sebuah suku kata terbuka. Bisa dibilang suara vokal Panjang Artikel Baru Baik doa Huruf (Maan, boot) surat Satu atau (Manen, Boten), tergantung PADA jika mereka KESAWAN muncul sebuah suku kata tertutup atau sebuah suku kata Terbuka.

2. 2. Pada suku kata tertutup suara vokal panjang dieja dengan dua huruf (Maan). PADA suku kata tertutup Panjang suara vokal dieja Artikel Baru berdoa Huruf (Maan).

3. 3. Dalam sebuah suku kata terbuka, suara vokal panjang dieja dengan satu huruf. KESAWAN sebuah suku kata Terbuka, suara vokal dieja Huruf Panjang Artikel Baru Satu. Hal ini terjadi, misalnya saat-en ditambahkan untuk membuat kata jamak. Suami hal terjadi, misalnya Saat-en ditambahkan untuk Membuat kata jamak.
Mari kita lihat contoh menggunakan boot kata Belanda, yang berarti perahu dalam bahasa Inggris: Mari Kita modem.jpg menggunakan kata boot contoh Belanda, Yang perahu KESAWAN Bahasa Inggris berarti:
Boot = sebuah suku kata tertutup karena berakhir dengan konsonan, sehingga suara vokal dieja dengan o ganda. Boot = suku kata tertutup sebuah KARENA berakhir Artikel Baru konsonan, sehingga suara vokal dieja Artikel Baru o ganda. Jika kita menambahkan-en untuk membuat kata jamak, kita harus membuat beberapa perubahan (kata dalam merah tidak benar tetapi ditulis untuk menunjukkan mengapa perubahan terjadi). Jika Kita menambahkan-en untuk Membuat kata jamak, Kita Harus Membuat beberapa perubahan (merah KESAWAN kata regular tidak Benar tetapi ditulis untuk menunjukkan mengapa perubahan terjadi).
Boot suku kata tertutup = -> menambahkan-en untuk membuatnya jamak Booten -> Ketika kita pergi untuk membagi suku kata dalam booten, divisi ini akan menjadi setelah o kedua (aturan: ketika seseorang berdiri konsonan antara vokal, pembagian suku kata datang sebelum konsonan) membuat boo-sepuluh -> The vokal ganda dalam konsonan pertama dianggap tidak perlu, sehingga dihapus membuat Boten. Boot suku kata tertutup = -> menambahkan-en untuk membuatnya jamak Booten -> Ketika Kita Pergi untuk membagi suku kata booten KESAWAN, Divisi Suami akan menjadi Penghasilan kena pajak o kedua (aturan: ketika seseorang berdiri ANTARA konsonan vokal, suku kata Pembagian Datang konsonan at) Sepuluh-Membuat boo -> The KESAWAN konsonan ganda Pertama regular tidak perlu dianggap vokal, sehingga dihapus Membuat Boten.
Kisah F dan V, dan S dan Z Kisah F dan V, dan Z dan S
Di Belanda, ada banyak kata yang berakhir dengan-f atau-s. Di Belanda, ADA BANYAK kata Yang berakhir Artikel Baru-atau f-s. Jika Anda menambahkan berakhir ke salah satu kata-kata dan melalui divisi suku kata-f atau-s menjadi konsonan pertama dari suku kata berikut, maka Anda perlu mengubah-f ke v-dan s-ke-z . Jika Andari menambahkan berakhir ke salah Satu kata-kata dan Canada Divisi suku kata-f-s atau menjadi konsonan Pertama Dari suku kata berikut, Maka Andari perlu mengubah-f v s dan-ke-ke-z. Hal ini sangat mirip dengan bahasa Inggris, seperti saat kita mengubah serigala untuk serigala. Hal Suami Sangat mirip Artikel Baru bahasa Inggris, Pembongkaran Saat Kita mengubah serigala serigala untuk. Penting untuk diingat bahwa di samping perubahan f dan s's Anda masih perlu menyesuaikan ejaan sesuai peraturan vokal panjang dan pendek kami telah melihat. Penting untuk diingat bahwa perubahan di Samping f dan s's Andari Masih perlu menyesuaikan ejaan sesuai dan konsisten menyediakan Panjang vokal Pendek Kami telah Melihat. Mari kita lihat: modem.jpg Mari Kita:
Brief (surat) -> add-en - briefen> -> harus mengubah f av - Brief brieven> (surat) -> add-en -> briefen -> fv Harus mengubah -> brieven
Roos (mawar) -> add-en -> roosen -> harus mengubah s ke az -> roozen -> harus menyingkirkan o ekstra - Rozen Roos> (mawar) -> add-en -> roosen - Harus> mengubah s ke z -> roozen -> Harus Ekstra menyingkirkan o -> Rozen
Tiga tips lain untuk diingat: Tiga tips lain untuk diingat:

1. 1. Bila Anda seorang double f atau s karena suku kata lain telah ditambahkan, Anda tidak mengubah untuk av atau z (stof - stoffen>). Bila seorang Andari s ganda atau f KARENA suku kata lain telah ditambahkan, Andari regular tidak mengubah atau v ke z (stof -> stoffen).

2. 2. Apabila didahului oleh p, t, atau k Anda tidak berubah untuk az (fiets -> fietsen). Apabila didahului Dibuat p, t, k Andari atau regular tidak berubah az untuk (fiets -> fietsen).

3. 3. Selalu ada pengecualian (dans -> dansen). Selalu ADA Variabel argumen penanganan (dans -> dansen).
KOMENTAR :
Menurut saya ejaan di atas memang sulit di pahami, tetapi jika kita mempelajari dengan tekun pasti mengerti.

Reverensi : http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.transparent.com/dutch/

TARIAN RAJA AFRIKA

Koreografer Vincent Mantsoe menyuguhkan komposisi tari tentang raja Afrika. Sebuah komposisi olah tubuh yang dinamis dan energetik.eski-hanya bercelana panjang putih dengan kain oranye sederhana plus tongkat pendek, ia adalah seorang raja. Pemimpin masyarakat yang diagungkan karena mengemban tugas menjaga berlangsungnya keseimbangan alam. Ia adalah raja dari Afrika Selatan.
Ia Vincent Sekwati Koko Mantsoe. Tubuhnya hitam dan berotot. Tatapannya tajam, dan gerak langkahnya pasti. Ia berputar sekali, dua kali, lalu terdiam. Lalu mulai bergerak, gemulai, dan sedetik kemudian berubah cepat. Temponya masih beraturan, dan olah tubuhnya tetap bisa dinikmati.
Mantsoe tengah menjadi raja dalam pertunjukan tunggalnya yang bertajuk Bareua (Chiefs). Komposisi tari karya koreografer Afrika Selatan itu sekaligus menjadi nomor penutup perhelatan Indonesian Dance Festival ke-10 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis malam lalu. Karya Mantsoe tersebut tampil setelah penampilan dua karya koreografer Indonesia, Jecko Siompo, bertajuk Dari Beta Max sampai DVD Berjajar Pulau-pulau", dan karya Eko Supriyanto berjudul Home Ungratifying Life.
Gaya menari Mantsoe sangat energetik. Dengan latar tari tradisional Afrika yang dinamis, olah tubuhnya jadi tak monoton. Ia merentangkan kedua kakinya membentukkuda-kuda sejajar. Layaknya tarian Jawa, ujung jarinya pun lentik gemulai ke kiri dan ke kanan. "Entahlah, saya justru mendapatkan gerak seperti itu saat berada di Australia," ujarnya seusai pentas.
Setelah itu, gerak perutnya yang patah-patah pun makin dominan. Sambil mempertontonkan otot le-ngannya, ia membentangkan badan. Hingga napas yang terengah-engah membuat dadanya naik-turun cepat.
Tbngkat yang selalu digenggamnya juga mampu menjadi beberapa medium berbeda. Selain sebagai lambang keagungan sang raja, tongkat itu mampu jadi tombak dan bahkan bisa berfungsi jadi cangkul. Kala tongkat menjadi tombak, Mantsoe memperlihatkan gerakan cepat dan.tendangan ke udara. "Terlihat seperti capoeira, ya, padahal saya belajar thai chi, lo," katanya. Dan ketika tongkat berubah jadi cangkul, sang raja pun seolah bermutasi menjadi petani.
Barena berkisah tentang kehidupan seorang raja dengan masyarakat yang dipimpinnya. Raja duduk di singgasana dan doing nothing. "Raja cuma bisa say hello and goodbye," ujar Mantsoe.
Adapun rakyatnya banting tulang untuk memakmurkan kerajaan. Lalu sang raja sadar, betapa ia terlalu jauh dari rakyatnya. "Meski jadi raja, ia pun manusia biasa. Sang raja ingin menari dan ber-cengkerama dengan mereka," katanya. Inilah dua sisi humanis yang bisa dialami oleh siapa saja.
Nomor tari berdurasi 25 menit ini sarat pesan moral. Meski dipentaskan dengan latar panggung yang sederhana, hanya bentangan gambar akar pohon yang dibidik dari film proyektor, Mantsoe mampu memberikan tontonan segar di antara ragam tari kontemporer saat ini. Kisah ini pun berbanding lurus dengan latar kehidupan Mantsoe kecil, yang tumbuh di tengah semaraknya apartheid di kampungnya, Soweto, Afrika Selatan.
Nomor yang satu ini bukanlah barang baru dalam daftar karya sang maestro tari Afrika Selatan. Barena pernah dipentaskan di beberapa negara sejak 2002. Padatnya jadwal manggung Mantsoe membuat dirinya tak memiliki waktu untuk mempersembahkan karya baru bagi pergelaran yang baru pertama kali diikutinya ini. "Saya sudah mendengar gaung IDF sejak dulu, dan sering juga diundang. Namun selalu tak bisa, karena memang jadwalnya tak pernah pas," ujarnya.
Mantsoe menempuh jalan panjang dalam menapaki kariernya. Setelah bertahun-tahun ia hanya menari di sanggar anak muda Joy Dancers dan berlatih tari jalanan, ia kemudian berjodoh dengan kelompok tari di Johannesburg, Moving Into Dance Mophatong (MIDM). Atas bimbingan Sylvia Glasser, ia mempelajari teknik tari Afrika Selatan dan Australia. Jadilah rumus versi Mantsoe, kolaborasi gerakan Afrika-kontemporer-Asia.
Debut Mantsoe dimulai pada 1992. Ia menciptakan beberapa karya, antara lain Speaking with Tbngues, Gula Matori, TTotlo, Naka, dan Men-Jaro. Sebuah kehormatan tak terlupakan saat ia tampil mementaskan karya tunggal-nya dalam acara lnauguraa Presiden Nelson Rolithlahtla Mandela (1994) dan di depan Ratu Beatrix dari Belanda.
Pada pertengahan 1990, Mantsoe meraih posisi kehormatan "International Choreographic Commis-sions" untuk karya Sasanka pada Harlem Dance Theatre di Amerika Serikat, Bodika di COBA, Kanada, Majara pada Skanes Danse Theatre di Swedia, dan Letlalo pada Ace di Inggris.

Kesimpulan : Sebuah komposisi olah tubuh yang dinamis dan energetik.eski-hanya bercelana panjang putih dengan kain oranye sederhana plus tongkat pendek, ia adalah seorang raja. Meski dipentaskan dengan latar panggung yang sederhana, hanya bentangan gambar akar pohon yang dibidik dari film proyektor, Mantsoe mampu memberikan tontonan segar di antara ragam tari kontemporer saat ini. Kisah ini pun berbanding lurus dengan latar kehidupan Mantsoe kecil, yang tumbuh di tengah semaraknya apartheid di kampungnya, Soweto, Afrika Selatan. Setelah bertahun-tahun ia hanya menari di sanggar anak muda Joy Dancers dan berlatih tari jalanan, ia kemudian berjodoh dengan kelompok tari di Johannesburg, Moving Into Dance Mophatong (MIDM). Pada pertengahan 1990, Mantsoe meraih posisi kehormatan "International Choreographic Commis-sions" untuk karya Sasanka pada Harlem Dance Theatre di Amerika Serikat, Bodika di COBA, Kanada, Majara pada Skanes Danse Theatre di Swedia, dan Letlalo pada Ace di Inggris.

Sumber : http://bataviase.co.id/node/260666

Jumat, 25 Maret 2011

BUDAYA AMERIKA SERIKAT

Budaya Amerika Serikat Amerika adalah budaya Barat, secara historis sangat dipengaruhi oleh budaya Eropa. Hal ini telah berkembang sejak lama sebelum Amerika Serikat menjadi sebuah negara dengan karakteristik sosial dan budaya yang unik seperti dialek, musik, seni, kebiasaan sosial, masakan, dan cerita rakyat. Saat ini Amerika Serikat merupakan negara etnis dan ras yang beragam sebagai hasil dari imigrasi skala besar dari berbagai negara sepanjang sejarah. [1]

pengaruh kepala Its awal datang dari pemukim Inggris dan Irlandia Amerika kolonial. budaya Inggris, karena hubungan kolonial dengan Inggris yang menyebarkan bahasa Inggris, sistem hukum dan warisan budaya lainnya, memiliki pengaruh formatif. pengaruh penting lainnya datang dari bagian lain Eropa Barat, khususnya Jerman, Perancis, dan Italia. [rujukan?]

Original elemen juga memainkan peran yang kuat, seperti penemuan Demokrasi Jeffersonian [2] Catatan Thomas Jefferson pada Negara Virginia. Mungkin kritik pertama budaya yang berpengaruh dalam negeri oleh Amerika dan sepotong reaksioner untuk konsensus Eropa yang berlaku bahwa Amerika domestik orisinalitas itu merosot. [2] umum ide-ide dan cita-cita yang berevolusi negeri seperti hari libur nasional, unik olahraga Amerika, tradisi militer, dan inovasi dalam seni dan hiburan memberikan rasa yang kuat kebanggaan nasional di antara penduduk secara keseluruhan. [rujukan? ]

budaya Amerika meliputi daya saing konservatif dan liberal elemen, militer dan ilmiah, struktur politik, mengambil risiko dan ekspresi bebas, materialis dan elemen moral. Meskipun beberapa prinsip ideologis konsisten (misalnya individualisme, egalitarianisme, dan iman dalam kebebasan dan demokrasi), budaya Amerika memiliki berbagai ekspresi karena skala geografis dan keragaman demografi. Fleksibilitas budaya AS dan sifatnya sangat simbolis menyebabkan beberapa peneliti untuk mengkategorikan budaya Amerika sebagai identitas mitis; [3] orang lain melihatnya sebagai exceptionalism Amerika.

Ini juga mencakup unsur-unsur yang berevolusi dari penduduk asli Amerika, dan subkultur etnis lainnya; paling mencolok budaya Amerika Afrika dan budaya yang berbeda dari Amerika Latin. Banyak unsur budaya, terutama budaya populer telah diekspor di seluruh dunia melalui media massa modern di mana budaya Amerika kadang-kadang suka [rujukan?]. Beberapa [dimana?] Dari unsur-unsur budaya tetap agak eksklusif untuk Amerika Utara.

Amerika Serikat telah sering dianggap sebagai melting pot, tetapi perkembangan terakhir cenderung ke arah keragaman budaya, pluralisme dan citra salad mangkuk bukan melting pot. [4] [5] Karena sejauh mana budaya Amerika ada banyak sosial subkultur terpadu tapi unik di Amerika Serikat. Afiliasi budaya individu di Amerika Serikat mungkin telah sering bergantung pada kelas sosial, orientasi politik dan banyak karakteristik demografi seperti latar belakang agama, pekerjaan dan keanggotaan kelompok etnis

KOMENTAR
Pendapat saya Budaya Negara Amerika Serikat sangat di pengaruhi oleh Budaya Eropa.

Reverensi : http://en.wikipedia.org/wiki/Culture_of_the_United_States

Kamis, 03 Februari 2011

Tingkah laku dan perilaku manusia terhadap lingkungannya

Suatu hal kecil yang terkadang dilupakan orang dalam menggapai sukses adalah pengontrolan tingkah laku. pembelajaran tingkah laku adalah sebuah soft skill yang harus dimiliki seseorang dalam menggapai sukses, kenapa? Karena kita Sebagai Individu kita sering dinilai dari tinkah laku kita, manusia dapat dipengaruhi hidupnya oleh tingkah lakunya sendiri.jadi saya menyimpulkan bahwa pondasi dari sebuah kesuksesan adalah tingkah laku.

Perlu diketahui bahwa tingkah laku yang kita miliki sekarang bukanlah sesuatu yang sudah ada sejak kita lahir melainkan suatu hal yang terus berkembang seiring dengan berjalannya roda kehidupan kita masing-masing. Jika memiliki tingkah laku yang negatif, akan menjadikan kita sebagai batu sandungan bagi diri kita sendiri. Orang-orang dengan tingkah laku yang negatif akan menghadapi masa sulit dalam mempertahankan persahabatan, pekerjaan, pernikahan dan hubungan secara umum, maupun dalam menggapai mimpi.

Karena kita tidak hidup sendiri didunia. Manusia adalah mahkluk sosial, yang akan selalu membutuhkan dan berinteraksi dengan sesama. Dan dalam menggapai sukses dan mimpi kita kita membutuhkan orang lain, jadi kita harus dapat mempuyai tingkah laku yang baik agar kita dapat menggapai mimpi atau sukses. Beberapa hal utama yang mempengaruhi tingkah laku seseorang adalah:

1. Lingkungan
Yang disebut dengan lingkungan adalah mulai dari tempat tinggal kita (rumah), sekolah, kantor sebagai tempat kerja kita sehari-hari, media massa yang kita tonton/dengar/baca setiap hari, latar belakang kebudayaan, latar belakang agama, latar belakang tradisi, latar belakang kepercayaan, lingkungan sosial serta lingkungan politik. salah satu lingkungan baru adalah lingkungan virtual/internet, yaitu bisa berupa blog ataupun milist yang kita ikuti saat ini

Di dalam lingkungan yang positif, output yang dihasilkan dari performa seseorang akan meningkat, sebaliknya di dalam lingkungan yang negatif, performa yang pada dasarnya sudah baik justru akan menghasilkan output yang kian menurun.

Corak kebudayaan di setiap tempat selalu berawal dari kedudukan yang paling atas atau pimpinan kemudian mempengaruhi kedudukan yang lebih rendah di bawahnya, tidak pernah sebaliknya. Sebagai contoh, bilamana pemerintahan suatu negara dilingkupi dengan atmosfer yang penuh dengan kecurangan/kelicikan maka secara umum Anda akan menemukan bahwa orang-orang yang berada di bawah pemerintahan tersebut juga memiliki karakter yang tidak jauh berbeda, demikian sebaliknya.

2. Pengalaman
Kebiasaan kita dalam bertingkah laku berubah seiring dengan pengalaman kita terhadap orang lain dan peristiwa yang terjadi di dalam hidup kita. Jika kita memiliki pengalaman yang positif dengan seseorang, maka secara natural kita akan bersikap positif pula terhadap orang tersebut, demikian juga sebaliknya.

3. Pendidikan
Pendidikan yang dimaksudkan di sini mencakup baik pendidikan formal maupun pendidikan informal, tidak sekedar jenjang akademik. Sering kali kita tidak menyadari bahwa kebutuhan kita terhadap informasi terpenuhi akan tetapi sangat kekurangan dalam hal pengetahuan dan kebijaksanaan. Pendidikan seharusnya tidak hanya mengajarkan kita bagaimana agar dapat tetap hidup tetapi juga bagaimana kita seharusnya menjalani hidup.

Secara jujur, saya pribadi menyukai seseorang yang memiliki tingkah laku yang baik atau positif, dan menurut pengamatan saya seseorang yang bertingkah laku positif akan lebih mudah menggapai sukes, contoh tingkah laku positif adalah Seseorang yang ramah, Bersahabat, Suka Belajar, Suka menolong, Enak Untuk diajak tukar pikiran, selalu berpikir positif, ataupun tingkah positif lainnya.

Karena seperti kita ketahui bersama bahwa tingkah laku seseorang terbentuk mulai pada saat dia lahir ke dalam dunia ini, kemudian terus berkembang seiring dengan berjalannya roda kehidupan seseorang, dan masa yang terbaik untuk membentuk karakter seseorang adalah pada masa pertumbuhan seseorang, mulai dari masih di dalam kandungan, masa balita, kemudian masa anak-anak, sampai seseorang beranjak dari remaja menjadi dewasa adalah masa yang tepat untuk membentuk karakter/ tingkah laku seseorang.

Bagaimanakah cara membentuk atau mempertahankan tingkah laku yang positif? Hal yang pertama adalah kepekaan terhadap hal-hal mendasar yang dapat membentuk tingkah laku yang positif, kemudian seseorang juga harus memiliki keinginan untuk menjadi seseorang yang positif, dan meningkatkan disiplin dan dedikasi untuk mempraktekkan hal-hal tersebut di dalam kehidupan sehari-hari. Lalu bagaimana agar kita bisa bertingkah laku positif, berikut tips yang menurut pengamatan saya dapat membuat kita bertingkah laku positif/baik.

1. Selalu Berfikir baik / berperasangka baik
Dalam agama Kita biasanya dituntuk harus menjadi seorang yang baik. Kita harus fokus terhadap hal-hal yang positif di dalam hidup kita. Mulailah dengan melihat seseorang akan hal-hal yang baik, daripada mencari-cari kekurangan atau kesalahan yang terdapat pada orang tersebut. karena kalau kita terbiasa berfikir baik, tiada beban hidup yang akan kita terima terlalu berat. dan kita akan bisa beraktifitas atau melakukan sesuatu dengan baik

2. Lakukan sekarang, jangan menunda
Sering kali kita melakukan penundaan terhadap hal-hal yang ada di dalam hidup kita, dan sering kali pula ketika kita mengetahui bahwa kita telah melakukan penundaan, hal tersebut malahan akan menyebabkan penyesalan di dalam diri kita masing-masing. Melakukan penundaan adalah hal yang buruk untuk dilakukan. Kebiasaan melakukan penundaan akan lebih melelahkan kita dibandingkan usaha yang diperlukan untuk menyelesaikannya.Sebuah tugas atau pekerjaan yang terselesaikan adalah sesuatu hal yang memuaskan dan membuat kita bersemangat, sebaliknya sebuah tugas yang tak terselesaikan sangatlah memboroskan tenaga layaknya seperti kebocoran.

Janganlah kita menunda segala sesuatu hal yang dapat diselesaikan hari ini juga, karena hal tersebut pada akhirnya akan menyebabkan kita menyesal. Jika Anda ingin membentuk serta mempertahankan tingkah laku yang positif, Anda harus membiasakannya mulai dari sekarang dan saat ini juga.

3. Selalu bersyukur
Ketika seseorang yang oleh sebab kecelakaan atau pun penyakit yang dideritanya, orang tersebut mengalami kebutaan atau kelumpuhan bagian tubuh, tetapi pada akhirnya memenangkan sebuah hadiah yang nilainya ratusan juta rupiah. Berapa banyak dari kita yang ingin bertukar tempat dengannya? Tidak banyak. Mengapa? Karena kita terlalu sibuk untuk memperhatikan hal-hal yang tidak kita miliki seperti kehilangan penglihatan atau hal-hal lainnya.Perhatikanlah kebaikan-kebaikan yang ada di dalam diri Anda, bukan masalah-masalah Anda atau pun kekurangan-kekurangan Anda.

Terkadang kita selalu melihat kekurang-kekurangan atau yang tidak kita miliki, sehingga kita tidak dapat menysukuri atas apa yang telah kita miliki. contoh kadang kita jenuh dalam bekerja, apakah kita pernah berfikir orang yang punya pekerjaan. Memang hal ini disebabkan karena keinginan manusia yang tidak pernah terbatas. dengan bersyukur kita bisa menikmati apa yang kita punya, dan kan membentuk sebuah pola tingkah laku yang menyenangkan/positif

4. Mau Untuk terus Belajar
Apakah kita benar-benar mendapat pendidikan di bangku-bangku sekolah atau sebuah perguruan tinggi? Mungkin sebagian akan menjawab ya, akan tetapi lebih banyak lagi yang akan menjawab tidak. Bukan berarti bahwa kita tidak memerlukan hal-hal yang dapat kita peroleh dari bangku sekolah, katakanlah informasi, pengetahuan, dan lain-lain. Akan tetapi kita perlu mengetahui hal yang sebenarnya dari sebuah pendidikan.

Bagaimana caranya? Dengan melakukan kegiatan belajar secara kontinu terus-menerus baik itu dengan membaca buku, membaca sumber-sumber informasi lain seperti media cetak dan elektronik, serta menghadiri seminar-seminar untuk lebih melengkapi pengetahuan kita. Dan akan lebih baik lagi bilamana kitalah yang mengadakan seminar-seminar tersebut. Sebab dalam hal belajar dan mengajar, sebenarnya keuntungan yang lebih besar terdapat di dalam diri sang pengajar. Karena dengan melakukan hal tersebut, dia sedang melatih dirinya sendiri tentang seuatu subjek (latihan secara terus- menerus akan menuju kesempurnaan). dari contoh kecil, dengan terbiasa menulis mengirim tulisan dar milis hal ini memacu saya untuk terus belajar kembali, hal ini juga semakin saya memahami apa yang saya sebelumnya kurang mengerti. Dan dengan terus memacu otak saya untuk dapat menulis dan berbagi untuk sahabat, saya mengalami suatu pemahaman bahwa otak/pikiran manusia adalah sumber informasi yang tidak terbatas.maka saya menulis terus dengan modal keikhlasan tanpa pamrih. maka cobalah untuk terus belajar.

Seseorang bisa dan mungkin menjadi sukses dengan atau tanpa pendidikan formal jika memiliki hal-hal berikut ini; karakter, komitmen, itikad, sopan-santun, keberanian dan semangat. dan jangan lupa pelajaran tidak hanya dibangku pendidikan formal, kita bisa belajar dari lingkungan, dari alam, dari masyrakat, dan dari manapun.

5. Menghargai diri sendiri/ Self-Esteem
Apakah self-esteem tersebut? Self-esteem adalah bagaimana perasaan kita terhadap diri kita sendiri. Ketika kita sendiri merasa bahwa diri kita itu adalah baik, maka performa kita akan meningkat seiring dengannya.

Bagaimana kita membentuk hal tersebut? Cara yang paling cepat dalam melakukan hal tersebut adalah dengan melakukan sesuatu kepada seseorang yang tidak dapat dibalas dengan uang atau pun sejenisnya. Sebab di dalam dunia ini, manusia dapat dikategorikan menjadi dua kategori besar, yaitu sang penerima dan sang pemberi. Sang penerima dapat makan dengan nyaman, akan tetapi sang pemberi dapat tidur dengan nyaman. Pemberi mempunyai self-esteem yang tinggi, sikap yang positif dan mereka melayani masyarakat. Saya menikmati menulis dan menjadi sahabat bagi semua.

6. Jauhi pengaruh Buruk
Ada beberapa hal-hal yang harus kita hindari di dalam hidup kita ini, supaya kita tidak ikut tersejerumus ke dalamnya.

Hal pertama yang harus kita hindari adalah orang-orang yang negatif. Tahukah Anda bahwa di dalam ilmu beladiri, Anda akan diajarkan untuk menghindari sebuah serangan. Jadi daripada Anda melakukan pertahanan (blocking), Anda akan dianjurkan untuk melakukan langkah menghindari. Mengapa? Karena untuk melakukan blocking Anda memerlukan tenaga. Jadi daripada menghabiskan tenaga untuk melawan lebih baik Anda menghindar. Sama halnya dengan ilmu bela diri tersebut, ketika Anda meladeni orang-orang yang ingin mencelakakan Anda atau ingin memberikan pengaruh negatif terhadap Anda, Anda harus menghindar. Tetapi untuk melakukan hal tersebut, hal yang harus Anda lakukan terlebih dahulu adalah menyadarinya.

Jangan biarkan orang-orang yang negatif menjerumuskan Anda. Ingatlah bahwa karakter seseorang tidak hanya dinilai oleh tempat dia bekerja atau pun tempat-tempat yang sering dikunjunginya tetapi juga tempat-tempat yang tidak ia kunjungi.

Hal lainnya adalah obat-obat keras dan alkohol, hal-hal ini sangatlah menjerumuskan kita. Seperti kita ketahui bahwa hal seperti meminum minuman keras menjadi suatu hal yang umum di mata masyarakat, mereka melakukannya untuk merayakan sesuatu, atau sekadar menemani teman, atau untuk menyenangkan hati bos ketika sedang menemaninya minum atau pun hanya untuk menghilangkan stress, ketahuilah bahwa hal tersebut dapat membawa kita ke dalam masalah-masalah baru yang tidak kita kehendaki dan akan makin menjerumuskan kita bila kita segera menyadarinya dan menghentikannya. Berikutnya adalah pornografi, tahukan Anda bahwa sebagian besar penyebab kasus pemerkosaan yang terjadi dewasa ini disebabkan karena sang pelaku telah mengonsumsi hal-hal yang berbau pornografi sebelum dia melakukan tindak kejahatan tersebut.

Tontonan negatif. Contohnya adalah film-film yang sekarang beredar penuh dengan warna kekerasan, kejahatan, kriminalitas dan segala sesuatu yang berbau negatif. Hal ini akan membahayakan terutama bagi anak-anak karena pada masa mudalah seseorang itu justru lebih mudah terpengaruh. Hal lainnya adalah musik keras. Tahukan anda bahwa musik-musik keras yang kita dengar serta tontonan yang kita lihat secara tidak sadar akan mempengaruhi kita. Sebuah tes musik pernah dilakukan terhadap dua buah tanaman, yang satu didekatkan dengan radio yang memutar musik-musik keras, sedangkan yang lainnya didekatkan dengan musik yang memutar musik-musik klasik. Hasilnya? Tumbuhan yang pertama layu keesokan harinya, sedangkan yang lainnya tetap segar dan bahkan lebih segar. Menarik bukan?. Satu hal kritik untuk TV sekarang. Adakah tayangan yang layak untuk anak-anak, saat ini saya tidak mendapatkan lagu-lagu untuk anak-anak, dan lagu yang dinyanyikan anak-anak adalah lagu orang dewasa, sungguh ironi.

7.Mulailah untuk menyukai hal-hal yang kita perlukan
Ada hal-hal yang perlu kita lakukan meskipun kita tidak menghendakinya, Contohnya seorang ibu yang harus menjagai anak-anaknya. Hal tersebut bukanlah permainan dan mungkin bahkan menyakitkan atau melelahkan. Akan tetapi jika kita belajar untuk menyukainya, hal yang tidak mungkin dapat menjadi hal yang mungkin.

8. Selalu Mulai Hari Dengan Positif
Karena memulai hari dengan positif akan berpengaruh dalam kehidupan kesehariaan anda. dan dangan memulai melalui harihari yang positif anda telah memulai langkah awal anda menjadi orang bertingkah laku positif dan anda sudah memulai langkah awal menggapai mimpi anda. Membaca atau mendengar sesuatu yang positif di pagi hari akan melatih kita untuk merespon terhadap hal-hal yang positif di dalam hidup kita. Dan apabila kita melakukan dengan telaten, maka hal tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan yang pada akhirnya memberikan efek yang positif bagi diri kita sendiri. Cobalah bertingkah laku positif, dan anda akan merasakan perdaan yang luar biasa dalam kehidupan anda. tapi seperti biasa hidup adalah suatu pilihan, bagaimana anda memilih, untuk dapat bertingkah laku positif, dan mendapatkan hasil yang luar biasa, atau bertingkah laku negatif dan anda dapat merasakan sendiri apa yang akan anda dapatkan.Ayo kita mulai bertingkah laku positif

Manusia pada dasarnya tidak berakhlak baik atau buruk, bagus atau jelek. Manusia mempunyai potensi untuk bertingkah laku baik atau buruk, tepat atau salah berdasarkan bekal keturunan, Pengalaman, pendidikan dan lingkungan. kita dapat memulai bertingkah laku positif dari lingkungan sekitar kita, seperti dirumah, kantor dan lingkungan sosial Anda. Dan bertingkah laku positif adalah sebuah langkah awal anda menggapai mimpi/sukses.
Lingkungan merupakan bagian terpenting dan mendasar dari kehidupan manusia. Sejak dilahirkan manusia sudah berada dalam lingkungan baru dan asing baginya. Dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan sendirinya. Lingkungan yang baik akan membentuk pribadi yang baik, sementara lingkungan yang buruk akan membentuk sifat dan perilaku yang buruk pula. Anak-anak berkembang dari suatu hubungan interaksi antara gerakan-gerakan dalam dan kondisi lingkungan luar.
Akal memang bagian diri manusia yang dikaruniakan Tuhan sejak kita lahir. Dengan akal ini manusia dapat berfikir, namun akal tidak akan berguna apabila tidak ada lingkungan disekitarnya yang akan diubah. Dengan kata lain lingkungan akan mengubah dan membentuk prilaku manusia yang ada di dalamnya. Manusia akan berinteraksi dan berusaha untuk bertahan dalam lingkungan dimana dia berada. Salah satu usaha yang harus dilakukan adalah mengubah perilaku sesuai lingkungan tempat tinggalnya sehingga dia akan bisa terus bertahan didalam lingkungan tersebut.
Berikut contoh hubungan lingkungan dengan manusia :
- Dibanding dengan anak lain dan variabel lain yang konstan, anak usia 7 tahun dari rumah tangga bersesakan ternyata sembilan bulan terbelakang dalam membaca, perbedaan pendengaran.
- Seseorang yang pindah dari tempat lain akan mengubah perilakunya di tempat baru agar bisa diterima di lingkungan baru tersebut.
Dari beberapa pernyataan diatas, jelas bahwa lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Penjara salah satu contoh tempat yang bisa mengubah perilaku seseorang menjadi lebih baik. Jika ada orang ditempatkan kedalam hutan, maka secara otomatis dia akan mengubah perilakunya demi kelangsungan hidupnya.
Dimensi lingkungan bisa dibedakan menjadi tiga kelompok yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial dan lingkungan kultural. Ketiga dimensi ini akan memberikan pengaruh yang besar terhadap perilaku manusia.
Persepsi lingkungan adalah interpretasi tentang suatu setting oleh individu, didasarkan latar belakang budaya, nalar dan pengalaman individu tersebut. Setiap orang dapat mempunyai gambaran yang berbeda sesuai proses persepsi masing-masing.
Lingkungan binaan merupakan sistem yang dibentuk oleh sub-sub sistem. Hal terpenting dari pengaruh ruang terhadap perilaku manusia adalah fungsi atau pemakaian dari ruang tersebut. Ada dua macam ruang yang dapat mempengaruhi perilaku yaitu ruang yang dirancang untuk memenuhi suatu fungsi dan tujuan serta ruang yang dirancang untuk memenuhi fungsi yang lebih fleksibel.
Seperti dikemukakan terdahulu, pendekatan pengubahan tingkah laku didasarkan atas prinsip-prinsip psikologi behavioral. Prinsip pokoknya ialah bahwa semua tingkah laku itu dipelajari, baik tingkah laku yang disukai maupun tidak disukai. Para penganut pendekatan ini percaya bahwa seorang siswa yang bertingkah laku menyimpang melakukan perbuatannya itu karena satu atau dua alasan:

1. siswa telah mempelajari tingkah laku yang menyimpang itu, atau
2. siswa itu belum mempelajari tingkah laku yang sebaiknya.

Pendekatan pengubahan tingkah laku dibangun atas dua anggapan dasar:

1. ada empat proses yang perlu diperhitungkan dalam belajar bagi semua orang pada segala tingkatan umur dan dalam segala keadaan dan
2. proses belajar itu sebagian atau seluruhnya dipengaruhi (dikontrol) oleh kejadian-kejadian yang berlangsung di lingkungan. Dengan demikian, tugas pokok guru adalah menguasai dan menerapkan keempat proses yang telah terbukti (bagi kaum behavioris) merupakan pengontrol tingkah laku manusia, yaitu: penguatan positif, penghukuman, penghilangan dan penguatan negatif.

Para penganut pemberian penguatan menekankan bahwa apabila seorang siswa menampilkan tingkah laku tertentu, maka tingkah lakunya itu diikuti oleh akibat (konsekwensi) tertentu. Ada empat kategori dasar dari akibat:

1. apabila ganjaran diberikan,
2. apabila hukuman diberikan,
3. apabila ganjaran dihentikan, dan
4. apabila hukuman dihentikan.

Pemberian ganjaran disebut penguatan positif dan pemberian hukuman disebut saja penghukuman. Penghentian pemberian ganjaran disebut penghilangan (extinention) atau penundaan (time out), tergantung pada keadaannya. Penghentian hukuman disebut penguatan negatif. Frekuensi munculnya tingkah laku tertentu sejalan dengan jenis mana yang mengikuti tingkah laku itu. Penguatan positif, yaitu pemberian ganjaran setelah ditampilkannya tingkah laku yang dimaksud, mengakibatkan ditingkatkannya frekuensi pemunculan tingkah laku yang dimaksud. Tingkah laku yang memperoleh ganjaran itu diperbuat dan diulangi lagi di waktu mendatang.
Contoh:
Bambang menulis laporan dengan rapi dan menyerahkannya kepada guru (tingkah laku siswa). Guru memuji pekerjaan Bambang itu dan memberikan komentar bahwa laporan Bambang yang ditulis dengan rapi lebih mudah dibaca dibandingkan dengan yang ditulis secara tidak rapi (penguatan positif). Untuk laporan-laporan berikutnya, Bambang terus memperhatikan kerapian laporan itu (frekuensi tingkah laku yang dikuatkan itu meningkat).
Penghukuman menampilkan perangsang yang tidak diinginkan atau tidak disukai (yaitu hukuman) setelah dilakukannya suatu perbuatan tertentu yang menyebabkan frekuensi pemunculan tingkah laku itu menurun.
Contoh:
Jamilus menyerahkan kepada guru laporan yang kurang rapi (tingkah laku siswa). Guru memahami Jamilus karena tidak memperhatikan kerapian laporan itu, mengatakan bahwa laporan yang tidak rapi sukar dibaca dan menyuruh Jamilus menulis laporan itu kembali (hukuman). Untuk laporan-laporan selanjutnya, Jamilus telah memperhatikan kerapian laporan itu (frekuensi tingkah laku yang mendapatkan hukuman itu menurun). Penghilangan adalah menahan (tidak lagi memberikan) ganjaran yang diharapkan akan diberikan seperti yang sudah-sudah (menahan pemberian penguatan positif). Penghilangan ini menghasilkan penurunan frekuensi tingkah laku yang semula mendapat penguatan.
Contoh:
Susi, yang laporan-laporan sebelumnya memperoleh pujian dari guru, menyerahkan kepada guru laporan yang rapi (tingkah laku siswa yang sebelumnya mendapat penguatan). Guru menerima laporan itu dan setelah dibaca mengembalikan laporan itu tanpa komentar (menahan pemberian penguatan positif). Untuk laporan-laporan berikutnya Susi menjadi kurang rapi (frekuensi tingkat laku yang telah dikuatkan menurun). Penundaan merupakan tindakan tidak jadi memberikan ganjaran atau mengecualian pemberian ganjaran untuk siswa tertentu. Penundaan seperti ini menurunkan frekuensi penguatan dan menurunkan frekuensi tingkah laku yang dimaksudkan itu.
Contoh:
Para siswa di kelas Ibu Eti (guru Bahasa Inggris) yakin bahwa guru mereka itu akan menyelenggarakan permainan kata-kata (word game) jika para siswa mengerjakan tugas dan baik. Permainan seperti itu amat digemari oleh para siswa. Ternyata siswa-siswa memang mengerjakan tugas dengan baik, kecuali Jayeng. Ibu Eti mengatakan bahwa Jayeng tidak diperkenankan ikut serta dalam permainan itu dan duduk sendiri terpisah dari kelompok-kelompoknya (mengecualikan pemberian ganjaran untuk siswa tertentu). Selanjutnya, Jayeng mengerjakan tugas-tugas dengan lebih baik (frekuensi tingkah laku laku menurun).
Penguatan negatif adalah peniadaan perangsang yang mengenakkan atau tidak disukai (yaitu hukuman) setelah ditampilkannya suatu tingkah laku yang mengakibatkan menurunnya frekuensi tingkah laku yang dimaksud.
Peniadaan hukuman itu memperkuat tingkah laku yang ditampilkan dan meningkatkan kecenderungan diulanginya tingkah laku tersebut.
Contoh:
Jamilus adalah salah seorang siswa yang harus menerus menyerahkan kepada guru laporan-laporan yang ditulis dengan tidak rapi. Meskipun guru terus menerus menegur dan memarahinya, laporan-laporan Jamilus itu tidak lebih baik. Pada suatu ketika Jamilus menyerahkan laporan yang agak rapi. Guru menerima laporan Jamilus itu tanpa komentar dan tanpa teguran atau marah yang selama ini ditempatkan kepadanya (peniadaan hukuman). Selanjutnya, laporan-laporan Jamilus menjadi lebih rapi (frekuensi tingkah laku meningkat).
Dapat diringkaskan, guru dapat menumbuhkan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa melalui penerapan penguatan positif, yaitu pemberian ganjaran dan penguatan negatif yaitu peniadaan hukuman. Guru dapat mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan pada diri siswa melalui penerapan penghukuman, yaitu pemberian perangsang yang tidak mengenakkan; penghilangan yaitu menahan pemberian ganjaran yang biasanya diberikan dan penundaan, yaitu mengecualikan siswa dari pemberian ganjaran tertentu. Perlu diingat bahwa penerapan masing-masing jenis akibat (konsekuensi) itu berkaitan dengan diterus atau dihentikannya penampilan suatu tingkah laku di masa depan. Jika guru memberikan penguatan terhadap perbuatan yang menyimpang, maka besar kemungkinan perbuatan yang menyimpang itu akan diulangi atau diteruskan; dan sebaliknya, apabila guru menghukum tingkah laku yang baik, maka besar kemungkinan perbuatan yang sebenarnya baik it akan dihentikan penampilannya.
Tentang kapan penguatan itu diberikan juga penting. Tingkah laku siswa yang dianggap baik dan perlu diteruskan hendaknya diberi penguatan sesegera mungkin setelah tingkah laku itu ditampilkan. Tingkah laku siswa yang tidak diinginkan dan perlu dihentikan hendaklah diberi hukuman sesegera mungkin setelah tingkah laku itu ditampilkan. Tingkah laku yang tidak segera diberi penguatan akan cenderung melemah dan tingkah laku yang tidak segera diberi hukuman akan cenderung berkembang (menguat). Dengan demikian, unsur waktu dalam pemberian penguatan dan hukuman adalah penting. “Makin cepat makin baik” merupakan kata-kata yang perlu diperhatikan bagi guru berkenaan dengan keefektifannya dalam mengelola kelas.
Frekuensi pemberian penguatan juga perlu diperhatikan. Penguatan terus menerus yaitu yang diberikan setelah setiap kali tingkah laku yang dimaksudkan ditampilkan, berakibat makin seringnya penampilan tingkah laku itu. Dengan demikian, jika guru ingin memperkuat tingkah laku tertentu dari seorang siswa maka guru itu hendaklah memberikan ganjaran pada setiap penampilan tingkah laku yang dimaksud. Penguatan yang terus menerus itu terutama sekali efektif bagi tahap-tahap awal penguasaan suatu tingkah laku khusus tertentu, dan sekali tingkah laku itu sudah terbina pada diri siswa, penguatan berkala akan lebih efektif. Ada dua macam penjadwalan dalam penguatan berkala, yaitu penjadwalan interval dan penjadwalan rasio. Penjadwalan interval dilaksanakan apabila guru memberikan penguatan kepada siswa setiap setelah jangka waktu tertentu.
Misalnya, guru memberikan penguatan setiap jam. Penjadwalan rasio dilaksanakan apabila guru memberikan pengaturan kepada siswa setiap setelah siswa menampilkan sekian kali tingkah laku yang dimaksud.
Misalnya, guru memberikan penguatan setiap siswa telah menampilkan empat kali tingkah laku yang dimaksud. Pada umumnya, penjadwalan interval lebih efektif diterapkan untuk mempertahankan agar tingkah laku yang dimaksudkan itu terus menerus dapat berlangsung secara tetap, sedangkan penjadwalan rasio lebih efektif untuk meningkatkan frekuensi penampilan tingkah laku itu.
Dalam proses pemberian penguatan, ganjaran yang diberikan disebut penguat (reinforce). Jenis-jenis penguat dapat digolongkan ke dalam dua klasifikasi besar:

1. penguat besar, yaitu penguat-penguat yang tidak dipelajari dan selalu diperlukan untuk berlangsungnya hidup (seperti makanan, air, udara yang segar), dan
2. penguat bersyarat, yaitu penguat-penguat yang dipelajari (seperti pujian, kasih sayang, uang).

Penguat bersyarat meliputi:

1. penguat sosial, yaitu pemberian ganjaran terhadap tingkah laku tertentu oleh orang lain dalam kaitannya dengan suasana sosial (seperti tepuk tangan, pujian);
2. penguat penghargaan yaitu jenis ganjaran yang merupakan tanda penghargaan, yang mana tanda penghargaan itu mungkin dapat ditukarkan dengan ganjaran nyata yang dapat bermanfaat (seperti uang tanda tukar kebutuhan sekolah lainnya);
3. penguatan kegiatan, yaitu jenis ganjaran yang berupa kesempatan untuk melakukan kegiatan tertentu (seperti kesempatan berekreasi, membaca bebas di perpustakaan). Dalam menyelenggarakan penguatan haruslah diperhatikan pengaruh penguatan itu pada diri masing-masing siswa. Keberhasilan suatu usaha penguatan harus dilihat sampai berapa jauh penguatan itu mampu meningkatkan frekuensi penampilan tingkah laku yang diberi penguatan itu. Dengan demikian, arti suatu ganjaran hanya bisa dimengerti dalam kaitannya dengan siswa tertentu.

Ganjaran bagi seorang siswa mungkin memang merupakan ganjaran, tetapi bagi siswa lainnya justru merupakan hukuman. Tanggapan guru terhadap tingkah laku siswa yang dimaksudkan sebagai pujian dan ganjaran, dirasakan oleh siswa sebagai hukuman dan sebaliknya, yang dimaksudkan sebagai hukuman justru seringkali terjadi. Seringkali siswa melakukan tindakan yang menyimpang untuk menarik perhatian orang lain. Tanggapan guru yang berupa marah atau omelan, bagi siswa yang haus akan perhatian orang lain dirasakan lebih sebagai ganjaran daripada sebagai hukuman, dan sebagai akibatnya siswa itu terus bertingkah laku menyimpang dengan tujuan menarik perhatian orang lain.
Contoh diatas mengisyaratkan bahwa guru harus amat hati-hati dalam memilih dan menerapkan penguat-penguat yang tepat untuk siswa-siswa tertentu. Hal ini tampaknya sukar, namun sebenarnya tidaklah demikian. Jenis-jenis penguat tertentu sebenarnya tidak terlepas dari kebutuhan siswa tertentu, bahkan siswa itu dapat (secara tidak langsung) menunjukkan penguat-penguat yang dibutuhkannya. Ada tiga cara untuk mengenali jenis-jenis penguat yang bersangkutan dengan siswa tertentu:

1. melihat petunjuk-petunjuk (gelagat) khusus berkaitan dengan jenis penguat tertentu dengan jalan mengamati hal-hal apa yang ingin dilakukan oleh siswa;
2. melihat petunjuk-petunjuk tambahan dengan mengamati apa yang terjadi setelah siswa menampilkan tingkah laku tertentu; dalam hal ini guru mencoba menerapkan tindakan atau tingkah laku apa yang dilakukan guru dan teman-teman siswa itu yang tampaknya menguatkan tingkah laku siswa yang bersangkutan; dan
3. memperoleh petunjuk-petunjuk tambahan dengan jalan langsung menanyakan kepada siswa yang bersangkutan tentang apa yang ingin dilakukannya jika dia memiliki waktu terluang, apa yang ingin dimilikinya, dan untuk apa atau untuk siapa biasanya siswa itu melakukan sesuatu yang berarti. Setelah secara singkat membahas penggunaan ganjaran, marilah kita singgung sedikit lagi tentang hal yang sebenarnya masih merupakan suatu dilema atau masih diperdebatkan, yaitu penggunaan hukuman untuk mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak disukai. Dalam kaitan ini ada tiga pokok pandangan, yaitu:

* penggunaan hukuman secara tepat adalah amat efektif untuk mengurangi atau menghilangkan tingkah laku siswa yang menyimpang;
* penggunaan hukuman secara bijaksana terhadap hal-hal tertentu secara terbatas dapat menimbulkan akibat yang baik secara cepat (segera), tetapi guru harus dengan hati-hati mencatat akibat-akibat sampingan dari hukuman itu, dan
* penggunaan hukuman itu hendaklah sama sekali dihindarkan karena penanggulangan terhadap tingkah laku siswa yang menyimpang dapat dilakukan dengan cara-cara lain yang tidak perlu menimbulkan akibat sampingan sebagaimana dapat ditimbulkan oleh hukuman.

Keuntungan dan kerugian penggunaan hukuman perlu dikenali.
Beberapa keuntungan ialah:

1. Hukuman dapat menghentikan dengan segera tingkah laku siswa yang menyimpang, dan dapat mencegah berulangnya kembali tingkah laku itu dalam waktu yang cukup lama.
2. Hukuman berfungsi sebagai pemberi petunjuk kepada siswa dengan kenyataan bahwa siswa dibantu untuk segera mengetahui tingkah laku mana yang dapat diterima.
3. Hukuman berfungsi sebagai pengajaran bagi siswa-siswa lain dengan kenyataan bahwa hukuman itu mungkin mengurangi kemungkinan siswa-siswa lain meniru tingkah yang mendapat hukuman itu.

Kerugian penggunaan hukuman:

1. Hukuman dapat ditafsirkan secara salah. Kadang-kadang penghukuman terhadap tingkah laku tertentu digeneralisasikan untuk tingkah laku-tingkah laku lainnya. Misalnya, seorang siswa yang dihukum karena berbicara tanpa mengindahkan giliran mungkin tetap akan tidak berbicara meskipun kesempatan berbicara baginya terbuka luas.
2. Hukuman dapat menyebabkan siswa yang bersangkutan menarik diri sama sekali.
3. Hukuman dapat menyebabkan siswa agresif.
4. Hukuman dapat menimbulkan reaktif negatif dan kawan-kawan siswa yang bersangkutan. Misalnya, siswa-siswa dapat menampilkan tingkah laku yang tidak diinginkan (seperti menertawakan, simpati) terhadap siswa yang menerima hukuman.
5. Hukuman dapat menimbulkan sikap negatif pada diri sendiri atau terhadap suasana diluar dirinya. Misalnya, hukuman dapat merusak perasaan bahwa diri sendiri cukup berharga atau dapat menumbuhkan sikap negatif terhadap sekolah. Dalam mempertimbangkan keuntungan dan kerugian penggunaan hukuman, pilihan-pilihan yang akan diterapkan harus benar-benar dipertimbangkan secara hati-hati. Jika cara hukuman tertentu memang sudah dipilih, maka penerapannya harus dicatat secara diteliti.

Disamping itu, dalam melaksanakan hukuman itu guru harus sudah mempertimbangkan hal-hal atau akibat yang mungkin terjadi dan guru harus sudah siap pula menanggulangi apa yang mungkin terjadi itu. Lebih jauh disarankan agar guru juga mampu memberikan penguatan terhadap tingkah laku yang baik sambil sekaligus mampu menahan pemberian penguatan atau hukuman terhadap tingkah laku yang tidak disukai.
Pembicaraan tentang pendekatan pengubahan tingkah laku dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Mengabaikan tingkah laku siswa yang tidak diinginkan dan menunjukkan persetujuan atas tingkah laku yang diinginkan adalah amat efektif dalam menumbuhkan tidak langkah yang baik bagi siswa-siswa di kelasnya.
2. Menunjukkan persetujuan atas tingkah laku yang baik tampaknya merupakan kunci dari pengelolaan kelas yang efektif.

Kesimpulan-kesimpulan diatas dapat diartikan sebagai berikut:

1. Memberikan ganjaran terhadap tingkah laku siswa yang baik dan menahan pemberian ganjaran tingkah laku yang tidak baik adalah amat efektif untuk membina tingkah laku siswa yang lebih baik didalam kelasnya.
2. Menghukum tingkah laku siswa yang tidak baik dapat meniadakan tingkah laku itu tetapi mungkin menimbulkan akibat sampingan yang bersifat negatif.
3. Memberikan ganjaran terhadap tingkah laku yang baik tampaknya merupakan kunci bagi pengelolaan kelas yang efektif.

SUMBER BACAAN
- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1982. Buku II: Modul Pengelolaan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi.
- http://enlightenment.multiply.com/journal/item/471
- http://anstone.wordpress.com/architecture-info/pengaruh-lingkungan-terhadap-perilaku/
- http://www.infodiknas.com/bab-4-pendekatan-pengubahan-tingkah-laku-dalam-pengelolaan-kelas/